Denpasar, (NS7) – Edamame merupakan jenis sayuran yang berupa kacang-kacangan yang disebut juga kadelai jepang. Kandungan protein pada kacang ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan kedelai.
Kacang ini pula merupakan satu-satunya kacang yang memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap. Dalam satu mangkok kecil edamame terdapat sekitar 16,84 gram protein yang setara dengan protein yang terkandung dalam telur, daging dan juga susu.
Karena kandungan tersebut, di Jepang kacang ini menjadi cemilan sehat karena kacang ini memiliki banyak manfaat seperti menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh. Kacang Edamame ini kini banyak dibudiidayakan dan pangsa pasarnya pun sangat menjanjikan.
Cara Budidaya Edamame
Persiapan Lahan
Sebelum digunakan tanah harus digmburkan dan dibajak sekitar 15 hari sebelum, 5 hari berikutnya, buatlah bedengan dengan panjang 10 m, lebar 1 m, dan tinggi bedengan 20-25 cm. Jarak antar bedengan sekitar 30 cm.
Lakukan pemupukan dasar 3 hari sebelum benih ditanam yang terdiri dari pupuk SP 36 sebanyak 200 kg/hektar dan ditambahkan kapur pertanian sebanyak 600 kg/hektar.
Persiapan Benih
Pilihlah benih yang berkualitas dan tidak memiliki cacat fisik dan benih edamame yang dibutuhkan sekitar 80-100 kg/hektar.
Proses Penanaman
Bedengan sebaiknya dibasahi agar tetap lembab. Benih edamame yang telah disiapkan ditanam pada bedengan dengan jarak tanam 14×25 cm jika musim hujan dan 12×20 cm jika ditanam saat musim kemarau, kedalaman 1,5-2 cm. Masukkan 1 benih per lubang tanam lalu tutupi dengan tanah gembur.
Perawatan Tanaman
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan ketika tanaman berusia 9 atau 10 hari sejak tanam, selanjutnya dilakukan sesuai kondisi tanaman yang banyak gulma disekitarnya.
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan seminggu sekali dengan tetap memperhatikan kondisi tanahnya. Lakukan pengairan dengan cara penggenangan hingga air dalam kapasitas lapang.
- Pemupukan
Pemupukan tahap pertama dilakukan ketika tanaman berusia 10 HST dengan memberikan KCL 50 kg/ha, ZA 50 kg/ha, dan urea 150 kg/ha dan pemupukan susulan dilakukan
Ketika tanaman berusia 21 HST dengan memberikan KCL 100 kg/ha, ZA 100 kg/ha, dan urea 50 kg/ha.
- Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Pengendalian OPT dilakukan secara terkendali, selektif, dan terpadu berdasarkan jenis penyakit dan hama yang menyerangnya.
Pengendalian dengan cara menyemprotkan Reagent 50 C dengan takaran 1 gr dicampur dengan 1 liter air dan ditambah Ingrofol 50 WP dengan dosis 1.5 l/ha.
Pemanenan
Masa panen muda dilakukan ketika polong mudanya masih berwarna hijau yaitu saat mencapai umur 65 HST. Panen dilakukan secara serentak dengan cara diseleksi dengan interval waktu panen 2 hari sekali.
Untuk panen polong yang telah masak sepenuhnya, bisa dilakukan ketika tanaman berusia 90-100 HST. Agar edamame yang sudah dipanen tetap segar maka hindarkan dari paparan sinar matahari.
Sumber : paktanidigital.com
(GC)