5 Tradisi Bali Terpopuler yang Masih Dilaksanakan hingga Kini

Nusantara7.id – Ada banyak tradisi Bali populer yang menarik perhatian wisatawan dunia. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Pulau Dewata terkenal dengan adat dan budayanya yang begitu kuat.

Masyarakat di Bali masih memegang tradisi dan kepercayaan yang telah dilakukan secara turun temurun. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang ke Bali.

Tradisi Bali Terpopuler

Selain mengunjungi berbagai wisata alam dan sejarah, wisatawan dapat menyaksikan berbagai tradisi di Pulau Dewata. Beberapa tradisi Bali terpopuler yakni sebagai berikut.

1. Mekare-kare

Mekare-kare adalah tradisi duel yang dilakukan setiap tahun di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem. Mengutip buku Erupsi Gunung Agung dan Dampak bagi Pariwisata Bali oleh TEMPO Publishing (2020), tradisi ini juga dijuluki dengan Perang Pandan karena memakai pandan berduri sebagai senjata.

Selain itu, para peserta akan dibekali perisai berbahan rotan untuk melindungi diri. Usai perang, peserta yang terluka akan diobati menggunakan parutan lengkuas, kunyit, dan minyak kelapa.

2. Hari Raya Galungan

Hari Raya Galungan merupakan perayaan penting dalam agama Hindu di Indonesia. Hari raya ini diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada saat wuku Dungulan. Hari Raya Galungan bertujuan untuk merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) dan melawan Adharma (ketidakbenaran).

3. Nyakan Diwang

Nyakan Diwang adalah tradisi yang berasal dari Kecamatan Banjar, Buleleng. Tradisi ini merupakan bagian dari hari raya Nyepi yang dilakukan dengan kegiatan nyakan (menanak nasi) di pinggir jalan atau luar rumah. Nyakan Diwang dilakukan sebagai bentuk pembersihan rumah, terutama penyepian dapur.

4. Melasti

Melasti merupakan ritual penyucian diri dan alam semesta yang umumnya dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi. Meskipun demikian, ritual ini juga bisa dilakukan di waktu-waktu lain, seperti sebelum Kuningan dan Galungan.

5. Upacara Ngaben

Ngaben adalah ritual pembakaran jenazah yang dilakukan umat Hindu di Bali. Tujuan ritual ini untuk mengantarkan roh orang yang meninggal ke alam baka dan membebaskannya dari jeratan duniawi.

6. Pengerupukan

Pengerupukan adalah tradisi yang dilakukan sehari sebelum Hari Nyepi di Bali. Tradisi ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala, yakni manifestasi dari sifat-sifat negatif di dalam diri manusia dan alam semesta.

Pada tradisi ini, umat Hindu membuat ogoh-ogoh atau boneka raksasa yang berasal dari bahan bambu. Ogoh-ogoh dihiasi dengan berbagai pernak-pernik yang menyeramkan.

Tradisi Bali terpopuler yang disebutkan di atas merupakan khasanah budaya yang masih dilestarikan hingga kini. Hal tersebut sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Bali. (AGP/YD)

Source : kumparan.com

Eh, liat ini deh. AFC Fried Chicken, Jl. Raya Puputan No.7 Renon di GoFood.

https://gofood.link/a/Kg1yhZo

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF