Akui Terlambat dari Merek China, Mercy Bidik Bus Listrik Transjakarta

(NS7) – Divisi kendaraan komersial Mercedes-Benz, Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), mengakui terlambat dari merek China namun mengungkap target menjadi penyuplai bus listrik buat Transjakarta.

Produsen asal China saat ini sedang menonjol soal kendaraan listrik, misalnya DFSK dan Wuling yang sudah unjuk diri serta BYD yang telah mendapatkan kesepakatan memasok bus listrik Transjakarta.

DVCI mengatakan tetap optimistis mampu bersaing pada industri bus listrik di Indonesia meski kalah start dari produsen China.

“Jadi target kami adalah TransJakarta dan Trans Surabaya,” kata Presiden Direktur DCVI Jung Woo Park ketika ditemui di Jakarta, Rabu (13/4).

Seperti diketahui, perusahaan milik daerah DKI Jakarta, Transjakarta, telah meresmikan bus listrik untuk digunakan sebagai armada mereka. Sejauh ini Transjakarta menggandeng BYD yang memasok 30 unit bus listrik untuk dioperasikan.

Sementara itu masih ada peluang buat DVCI karena target Pemerintah Provinsi DKI ada 100 bus listrik Transjakarta yang akan beroperasi pada tahun ini.

Meski demikian DVCI tak sendirian lantaran ada produsen lokal Mobil Anak Bangsa (MAB) yang juga mengincar Transjakarta sebagai salah satu pemasaran bus listrik.

Terlambat

Jung Woo mengakui perusahaannya kalah cepat dari perusahaan lain untuk urusan bus tanpa emisi. Namun kata dia keterlambatan ini bukan karena Daimler tidak mempunyai produk bus listrik.

“Ya kami terlambat dibandingkan merek China, tapi kami yakin kami punya kualitas yang baik dan juga kami memiliki produk baru dengan sistem keselamatan canggih, saya pikir kami bisa menang di pasar dengan merek China,” kata dia.

“Saya pikir ini tentang kesiapan produknya. Kami belum bisa membawa untuk Transjakarta karena regulasi dan spesifikasi berbeda di Eropa,” kata dia.

Sementara itu Faustina, Head of Product & Marketing DCVI, mengatakan perusahaan memiliki banyak pertimbangan dan perlu melakukan persiapan matang.

“Memang terlihat lambat, tapi kami bukan cuma mikirin oh iya punya produk dan jual. Tapi segala hal, mulai dari sumber daya manusia, regulasi, infrastruktur, sampai lokalisasi karena kami dekat dengan para karoseri,” ucap Faustina.

“Ya karena ini kan kendaraan listrik di mana menjadi barang baru. Misalnya gini kalau terjadi apa-apa tapi SDM belum siap, nanti bagaimana,” katanya menambahkan.

Bus listrik 2022

Jung Woo mengatakan tahun ini akan mulai melakukan pendekatan ke Indonesia dengan memperkenalkan produk bus listrik.

Jung Woo bilang akhir 2022 perusahaan akan membawa purwarupa bus listrik dan kemudian penjualan baru dilakukan pada 2023.

“Akhir tahun kami akan bawa prototipe, kami akan membuat bus, dan kita mengujinya, lalu kami mulai jualan semester dua taun depan,” kata dia.

Mengenai harga, ia memastikan produk Mercedes-Benz tidak untuk bersaing dengan bus listrik merek China.

“Tentu saja kami tidak akan menjual dengan harga sama. Kami akan punya harga lebih premium, tapi seperti yang saya bilang meski premium, konsumen akan mendapatkan keuntungan dari segi merek dan produk kami. Kami mempertimbangkan fitur safety canggih sebagai poin diferensiasi,” ungkap Jung Woo. (AGP/RY)

source : https://www.cnnindonesia.com/

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF