Ayu Azhari Melestarikan Kuliner Tanah Air dengan Album Musik Barunya

NS7 – Ayu Azhari memiliki minat yang besar untuk mempopulerkan ragam kuliner Tanah Air. Upaya artis senior satu itu dilakukannya demi meningkatkan daya tarik pariwisata agar tak berhenti. Salah satu bentuknya, Ayu Azhari siap merilis album kuliner dalam waktu dekat dengan format digital platform. Hal itu disampaikan sendiri dalam sebuah acara talkshow. ”Ada sembilan lagu dengan tema kuliner, ini bentuk kepedulian saya mengembangkan makanan lokal,” ungkap Ayu Azhari dalam  talk show Ngopi Daring Bela Negara, di kantor Kementerian Pertahanan Kamis, (21/10/21). Acara tersebut mengusung tema Pengembangan Potensi Kuliner Lokal, ketahanan pangan, dan ekonomi kreatif sebagai daya tarik potensi parawisata Indonesia.

Tamu Lain yang Hadir

Selama acara, Ayu Azhari tak sendiri. Di situ juga hadir Dian Novita Sari selaku Ketua Umum Perempuan Tani HKTI dan Founder Kopi Perempuan Tani. Hadir juga Sari Bondan selaku Direktur Pengembangan Daerah IGC (Indonesia Gastronomi Community), serta Prof Dr Ir Made Astawan, M.S, IPU selaku dosen peneliti pangan adalah ketahanan IPB, serta  Jenderal TNI Dr. Jubei Levianto, S.Sos., M.M selaku direktur Bela Negara Kemenhan. Di sini, Ayu Azhari mengenalkan dua dari sembilan lagu dalam soft launching album baru tersebut, yakni “Soto Madura” dan “Pempek Lenjer”. Ayu Azhari mengaku terinspirasi  untuk mengemas lagu-lagu bertema kuliner ketika ia mengikuti kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.”Bermulanya pemilihan gubernur Jokowi (2012), pedagang jalanan ke Senayan. Saya lihat di sana, kok merakyat banget. Tukang makanan ngumpul. Pesan makanan dan murah, biasanya makanan mahal. Suasananya dapet banget, sangat sederhana,” kenang Ayu Azhari.

 

Ide Pertama Kali

Ayu Azhari kemudian mengumpulkan sejumlah lagu yang pernah populer pada tahun 1950-sampai 1960-an. Ia pun mengajak musisi Devian dan kawan-kawan untuk mewujudkan impiannya. Menariknya, lagu tersebut  diaransemen ulang sesuai musik kekinian.

”Ide, bawain lagu tema makanan. Gabungan modern dan musik tradisional. Bikin lagu Gado- Gado Jakarta, setiap terdengar familiar. Lagu lama pernah dipopulerkan Mus Mujiono dengan keroncong dan saya mengubah aransemen,” kata Ayu Azhari.

Ayu Azhari bahkan terpesona sendiri dengan lagu “Warung Pojok” dan “Sunda Cirebon”. Lagu ini sering dinyanyikan dan sekarang sudah ada digital platform sehingga bisa didengarkan. Mengingatkan kembali kepada masyarakat terhadap ragam kuliner masyarakat.

”Pengembangan potensi kuliner lokal untuk ketahanan dan ekonomi kreatif. Pengembangan kuliner lokal mendasar sekali, jadi ikon daya tarik pariwisata Indonesia. Pengembangan sangat berkaitan dengan gastronomi, menggambarkan ciptaannya seperti apa,” ujar Ayu Azhari yang belakangan aktif sebagai aktifis IGC.

“Asal usul nya, sejarahnya bagaimana. Syarat filosofi dan arti, pengembangan melibatkan  banyak pihak dari hulu sampai hilir.  Saat pandemi juga pak Presiden mengajak masyarakat minum Mpon-Mmpon untuk menjaga stamina imun,” sambungnya.

 

Lagu tentang Kampung Halaman

Ayu Azhari juga memperkenalkan beberapa lagu asal kelahirannya, Bangka Belitung, Sumatera Selatan.

”Kebetulan ada lagu yang belum dikenal juga kayak makanan dari Bangka. Saya coba memperkenalkan kembali makanan-makanan dengan lagu-lagu.  Indonesia kaya dengan makanan dan lagu khas daerah,” jelas Ayu.

Dukungan Banyak Pihak

Direktur Bela Negara Brigjen TNI Jubai Levianto mendukung upaya Ayu Azhari dalam menggencarkan ketahanan pangan dalam bentuk gerakan ekonomi kreatif.

”UU Bela Negara adalah kewajiban setiap negara. Nah salah satunya cinta tanah air dan aksi nyatanya dengan mencintai dan membanggakan produk dalam negeri. Seperti mbak Ayu Azhari ini kenalkan makanan daerah lewat lagu,” ujar Jubai Levianto.

Jubai Levianto turut menegaskan bahwa salah satu nilai dasar bela negara adalah cinta tanah air. Lagu-lagu Ayu tentang kuliner ini merupakan bentuk aksi nyata bela negara. Sehinga ketika menyanyikannya kita akan bangga dengan produk dalam negeri khusunya makanan.

Jubai juga berharap Ngopi Daring Bela Negara akan digelar di tempat yang lebih terbuka seperti kafe di setiap daerah sebagai wadah untuk anak muda merealisasikan pemikiran dan karyanya.

Prof Dr Ir Made Astawan, M.S, IPU, turut menegaskan, “Setiap pangan daerah, dijadikan heritage. Tugas kita mewariskan ke generasi selanjutnya. Kita harus membuat pangan tradisional selalu eksis agar tidak punah.”

Dian Novita Susanto, M.Sos dan Sari Bondan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Ayu Azhari.

”Ini loncatan baru dari kaum perempuan di bidang pertanian,“ ujar Dian Ayu sambikl menutup acara menyanyikan lagu “Gado-Gado Jakarta”.

(AF)

Sumber: Liputan6.com

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF