(NS7) – Bibir pecah-pecah dan kering merupakan kondisi yang umum terjadi, apalagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Bibir pecah-pecah biasa ditandai dengan rasa tidak nyaman seperti perih atau terbakar. Hal ini mengakibatkan penderitanya mempunyai kebiasaan menjilat atau menggigit bibir yang justru dapat membuat bibir menjadi lebih kering. Jika tidak dirawat, bibir dapat berpotensi kering, sakit, dan bersisik dalam rentang waktu berkelanjutan hingga menderita komplikasi yang lebih serius.
Gejala
Bibir pecah-pecah merupakan salah satu kondisi yang dapat dengan mudah dilihat dan dirasakan gejala atau tanda-tandanya.
Bibir pecah-pecah memiliki tanda-tanda seperti berikut.
- Kering
- Mengelupas
- Bersisik
- Luka
- Bengkak
- Pecah-pecah
- Kemerahan hingga berdarah
Penyebab
Bibir merupakan bagian dari kulit yang tidak memiliki kelenjar minyak. Hal itu menyebabkan bibir cenderung lebih rentan menjadi kering dan pecah-pecah. Kurangnya kelembapan bibir dapat memperburuk masalah, baik jika disebabkan oleh cuaca atau kurangnya perawatan. Bibir pecah-pecah juga dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini.
- Ruang tertutup yang kering
- Cuaca
- Kurangnya perawatan bibir
- Zat kimia yang terlalu keras, mentol, kamper, atau asam salisilat
- Terlalu banyak menjilat atau mengelupas bibir
- Dehidrasi
- Memegang logam dengan bibir
Komplikasi
Bibir pecah-pecah mungkin terlihat sebagai sebuah kondisi yang sepele, bahkan tidak membahayakan. Namun, tahukah Anda, kondisi ini sebenarnya dapat berpotensi menjadi kondisi yang lebih serius.
Ada sejumlah komplikasi yang mungkin timbul akibat bibir pecah-pecah. Apa saja?
1. Cheilitis
Jika keringnya bibir pecah-pecah menjadi semakin parah dan tidak sembuh dengan perawatan di rumah, penderita dianjurkan untuk segera menemui dermatologis atau dokter kulit. Cheilitis dianggap sebagai akibat dari bibir pecah-pecah yang parah. Cheilitis ditandai dengan kulit yang pecah-pecah di sudut mulut dan juga di bibir. Kondisi ini juga dapat ditandai dengan kondisi bibir yang: – berwarna merah muda gelap atau merah;
– bertekstur kasar;
– timbul bisul;
– terdapat plak putih di permukaan.
2. Dehidrasi dan Malnutrisi
Selain itu, bibir pecah-pecah juga bisa berakibat dari dehidrasi dan malnutrisi. Dehidrasi dapat ditandai dengan gejala seperti:
– sakit kepala dan pening;
– konstipasi;
– berkurangnya produksi urin;
– mulut kering;
Dalam beberapa kasus berat, penderita dehidrasi dapat memiliki tekanan darah rendah, demam, napas memburu, dan degup jantung yang lebih cepat. Malnutrisi memiliki gejala yang serupa dengan dehidrasi. Pun, terdapat gejala tambahan yang meliputi:
– otot melemah;
– pembusukkan gigi;
– perut kembung;
– kerapuhan tulang.
Seseorang dapat mengalami malnutrisi jika mengalami kekurangan vitamin. Contohnya, orang yang menjalani diet khusus seperti vegetarian, perlu memastikan bahwa mereka tetap mengkonsumsi kadar vitamin yang cukup. Pencandu alkohol juga rentan mengalami malnutrisi. Hal ini disebabkan kadar alkohol berlebih dalam tubuh yang memengaruhi penyerapan vitamin. Pada umumnya, orang dewasa berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi terhadap malnutrisi karena berkurangnya napsu makan.
Perawatan dan Pencegahan
Bibir pecah-pecah memang bukan kondisi yang serius. Bahkan, perawatannya pun dapat dilakukan di rumah.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan agar terhindar dari bibir pecah-pecah? Simak tips berikut.
1. Lindungi bibir
Gunakan krim atau pelembab bibir yang mengandung tabir surya. Jangan lupa untuk sering-sering mengaplikasikan ulang jika banyak berkegiatan di luar rumah.
2. Hindari menjilat bibir
Saliva atau air liur menguap dengan cepat, membuat bibir lebih kering ketimbang sebelumnya. Hindari pelembab bibir dengan perasa untuk mencegah menjilat bibir.
3. Minum air
Hindari dehidrasi dengan minum air putih yang cukup.
4. Gunakan Air Humidifier
Untuk menghindari udara yang kering di dalam rumah, gunakan pelembab ruangan atau air humidifier.
5. Hindari alergen
Hindari kontak dengan produk yang berpotensi menimbulkan alergi, seperti wewangian atau pewarna pada kosmetik atau perawatan kulit.
6. Hindari bernapas melalui mulut
Menghirup udara melalui mulut dapat menaikkan risiko bibir menjadi lebih cepat kering.
7. Hindari mengelupas permukaan kulit bibir
Kulit bibir bersifat tipis dan mudah rapuh. Jika dikelupas, bibir dapat berpotensi terluka dan memperlambat proses penyembuhan, serta menambah rasa perih.
Jika bibir pecah-pecah tidak kunjung sembuh dan menjadi lebih parah, segera hubungi dokter unduk mendapatkan penanganan medis. (agp/gs)
Source : https://www.kompas.com/