(NS7) – Sir Isaac Newton (4 Januari 1643–31 Maret 1727) adalah seorang superstar fisika, matematika, dan astronomi bahkan pada masanya sendiri.
Dia menguasai jabatan tertinggi sebagai Profesor Matematika Lucasian di Universitas Cambridge di Inggris, peran yang sama kemudian diisi, berabad-abad kemudian, oleh Stephen Hawking.
Newton menyusun beberapa hukum gerak, beberapa prinsip matematika paling berpengaruh hingga hari ini. Temuannya digunakan para ilmuwan untuk menjelaskan cara kerja alam semesta.
Pengaruh Galileo
Newton lahir pada 1642 di sebuah rumah bangsawan di Lincolnshire, Inggris. Ayahnya telah meninggal dua bulan sebelum kelahirannya.
Ketika Newton berusia 3 tahun, ibunya menikah lagi dan dia tinggal bersama neneknya. Dia tidak tertarik dengan pertanian keluarga, jadi dia dikirim ke Universitas Cambridge untuk belajar.
Newton lahir tidak lama setelah kematian Galileo, salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa. Galileo telah membuktikan bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari, bukan bumi seperti yang dipikirkan orang saat itu.
Newton sangat tertarik dengan penemuan Galileo dan penemu lain-lain.
Newton berpikir alam semesta bekerja seperti mesin dan beberapa hukum sederhana mengaturnya. Seperti Galileo, ia menyadari bahwa matematika adalah cara untuk menjelaskan dan membuktikan hukum-hukum tersebut.
Tiga hukum Newton
Newton adalah tokoh yang merumuskan hukum gerak dan gravitasi. Hukum-hukum ini merupakan rumus matematika yang menjelaskan bagaimana benda bergerak, ketika sebuah gaya bekerja pada mereka.
Newton menerbitkan bukunya yang paling terkenal, “Principia,” pada 1687 ketika dia menjadi profesor matematika di Trinity College di Cambridge.
Dalam “Principia,” Newton menjelaskan tiga hukum dasar yang mengatur cara benda bergerak. Dia juga menjelaskan teorinya tentang gravitasi, gaya yang menyebabkan benda jatuh.
Newton kemudian menggunakan hukumnya untuk menunjukkan, bahwa planet-planet berputar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval, bukan bulat.
Ketiga hukum tersebut sering disebut Hukum Newton.
Hukum pertama menyatakan bahwa suatu benda yang tidak didorong atau ditarik oleh suatu gaya akan tetap diam, atau akan terus bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan tetap.
Misalnya, jika seseorang mengendarai sepeda dan melompat sebelum sepeda dihentikan, apa yang terjadi? Sepeda terus berjalan sampai terjatuh. Kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau terus bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan tetap itu disebut inersia.
Hukum kedua menjelaskan bagaimana gaya bekerja pada suatu benda. Sementara, hukum ketiga menyatakan bahwa jika suatu benda didorong atau ditarik, ia akan mendorong atau menarik secara merata ke arah yang berlawanan.
Pentingnya Gravitasi
Ketika kebanyakan orang memikirkan Newton, temuannya tentang gravitasi dikisahkan muncul saat dia duduk di bawah pohon apel mengamati apel jatuh ke tanah.
Ketika dia melihat apel jatuh, Newton mulai berpikir tentang jenis gerakan tertentu yang disebut gravitasi.
Newton memahami bahwa gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda. Dia juga memahami bahwa sebuah benda dengan lebih banyak materi atau massa mengerahkan gaya yang lebih besar atau menarik benda-benda yang lebih kecil ke arahnya.
Artinya, massa Bumi yang besar menarik benda-benda ke arahnya. Itulah mengapa apel jatuh bukannya naik dan mengapa orang tidak melayang di udara.
Dia juga berpikir bahwa mungkin gravitasi tidak hanya terbatas pada Bumi dan benda-benda di bumi. Bagaimana jika gravitasi meluas ke Bulan dan seterusnya?
Newton lalu menghitung gaya yang dibutuhkan untuk menjaga Bulan tetap bergerak mengelilingi bumi. Kemudian dia membandingkannya dengan kekuatan yang membuat apel jatuh ke bawah.
Setelah memperhitungkan fakta bahwa Bulan lebih jauh dari Bumi dan memiliki massa yang jauh lebih besar, ia menemukan bahwa gaya-gaya tersebut adalah sama. Bulan juga berada di orbit mengelilingi Bumi karena tarikan gravitasi planet biru ini.
Berselisih dengan ilmuan lain
Newton pindah ke London pada 1696 untuk menerima posisi sipir Royal Mint. Selama bertahun-tahun kemudian, dia berdebat dengan Robert Hooke tentang siapa yang benar-benar menemukan hubungan antara orbit elips dan hukum kuadrat terbalik.
Perselisihan panjang itu hanya berakhir dengan kematian Hooke pada 1703.
Pada 1705, Ratu Anne menganugerahkan gelar ksatria kepada Newton, dan setelah itu ia dikenal sebagai Sir Isaac Newton.
Ia melanjutkan karyanya, khususnya di bidang matematika. Hal ini menyebabkan perselisihan lain pada 1709, kali ini dengan matematikawan Jerman Gottfried Leibniz.
Mereka berdua bertengkar tentang siapa di antara mereka yang menemukan kalkulus.
Salah satu alasan perselisihan Newton dengan ilmuwan lain adalah ketakutannya yang luar biasa akan kritik.
Ketakutan itu membuatnya menulis karyanya, tetapi kemudian menunda publikasi dari artikel briliannya. Jadi ilmuwan lain telanjur menciptakan karya serupa.
Tulisan-tulisannya sebelumnya antara lain, “De Analysi” (yang tidak terbit sampai 1711) dan “Principia” (1687). Publikasi Newton termasuk “Optik” (1704), “The Universal Arithmetic” (1707). ), “Lectiones Opticae” (1729), “Method of Fluxions” (1736), dan “Geometrica Analytica” (1779).
Pada 20 Maret 1727, Newton meninggal di kota dekat London. Dia dimakamkan di Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang menerima kehormatan ini.
Warisan
Perhitungan Newton mengubah cara orang memahami alam semesta. Sebelum Newton, tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa planet-planet tetap pada orbitnya.
Apa yang menahan mereka di tempat?
Orang-orang jaman sebelumnya mengira bahwa planet-planet itu ditahan oleh perisai yang tidak terlihat.
Newton lalu membuktikan bahwa mereka ditahan oleh gravitasi matahari dan bahwa gaya gravitasi dipengaruhi oleh jarak dan massa.
Meskipun dia bukan orang pertama yang memahami bahwa orbit planet memanjang seperti oval, dia adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerjanya.
Sumber : kompas.com
(AP)