Catat, Ini Jenis-jenis Pestisida Pertanian yang Sering Digunakan

(nusantara7.id)-Pestisida adalah salah satu kebutuhan penting dalam budi daya tanaman. Pestisida sering juga disebut sebagai obat tanaman karena fungsinya mengobati atau mengatasi tanaman yang sakit akibat serangan hama maupun patogen.  Dilansir dari situs Repositori Institut Pertanian Bogor.  pestisida adalah semua bahan yang bisa memberikan pengaruh terhadap kehidupan organisme maupun mikroorganisme.

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Aplikasi pestisida diketahui bisa mencegah tanaman terserang OPT. OPT yang menyerang tanaman bisa dari kelompok hama, jamur, bakteri, virus, maupun gulma. Banyaknya OPT yang berisiko menyerang tanaman budi daya membuat pengembangan pestisida terus dilakukan. Menurut keterangan dari Repositori Institut Pertanian Bogor, jenis-jenis pestisida bisa dibedakan berdasarkan sasaran OPT, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara kerja, cara masuk, dan bahan aktifnya. Berikut penjelasan selengkapnya.

Jika dilihat dari jenis OPT yang menyerang, pestisida terbagi menjadi 10 jenis. Berikut daftarnya. Insektisida untuk serangga Akarisida untuk tungau Fungisida untuk jamur Nematisida untuk nematoda Bakterisida untuk bakteri Moluskisida untuk moluska atau keong Termisida untuk rayap Herbisida untuk gulma Rodentisida: untuk tikus Piscisida untuk ikan liar .Pestisida berdasarkan formulasinya Lihat Foto Ilustrasi pestisida nabati, penggunaan pestisida nabati untuk tanaman.

Apabila dilihat dari formulasi yang digunakan, pestisida terbagi menjadi lima jenis. Berikut uraiannya. Pestisida butiran atau granul (G): formula pestisida yang bentuknya butiran dan bisa langsung diaplikasikan tanpa dilarutkan terlebih dahulu. Pestisida formulasi tepung/powder (WP): pestisida jenis ini harus dilarutkan sebelum digunakan dan harus diaduk terus-menerus karena mudah mengendap. Pestisida emulsifiable/ emulsifiable concentrates (EC): jenis pestisida ini nantinya bisa membentuk emulsi pada larutan yang akan disemprotkan. Formulasi ini tidak perlu pengadukan secara berkala dan biasanya banyak ditemukan pada insektisida. . AS: pestisida ini akan membentuk larutan yang homogen setelah dicampurkan dengan air. Formulasi ini biasanya ditemukan pada herbisida. Biasanya, formulasi ini digunakan untuk herbisida. Formulasi pelet: jenis pestisida ini bisa diaplikasikan secara langsung tanpa perlu penambahan air.

Pestisida ternyata bisa masuk ke tubuh OPT lewat beberapa cara. Pertama, lewat kontak langsung atau yang dikenal dengan sebutan racun kontak. Kedua, masuk ke tubuh lewat mulut dan mengganggu saluran pencernaan (racun perut). Ketiga, diserap tanaman dan dikirimkan ke jaringan tanaman sehingga saat bagian tanaman tersebut dimakan hama, maka hama tersebut akan mati. Keempat, secara fumigan atau masuk ke tubuh hama lewat saluran pernapasan.

(AGP/R)

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF