Deretan Vaksin COVID-19 Ini Diklaim Ampuh Lawan Varian Delta

Jakarta – Berbagai varian baru COVID-19 bermunculan, termasuk varian Delta yang disebut-sebut lebih menular dan berpotensi lolos dari respons kekebalan vaksin COVID-19. Varian yang memiliki nama resmi B1617.2 dan pertama kali ditemukan di India ini dituding sebagai penyebab lonjakan COVID-19 di beberapa negara.

Sejumlah penelitian menyebut, vaksin COVID-19 yang ada saat ini masih mampu menekan tingkat gejala hingga risiko kematian akibat infeksi varian Delta. Karenanya, tidak ada lagi alasan untuk ragu-ragu. Begitu ada kesempatan, segera vaksin!

Berikut deretan vaksin COVID-19 yang teruji ampuh melawan varian Delta dalam sejumlah riset ilmiah:

1. Vaksin AstraZeneca

Berdasarkan hasil studi oleh Oxford bersama Public Health England (PHE), vaksin Corona AstraZeneca 92 persen efektif mencegah rawat inap akibat varian Delta.

PHE memaparkan, tingkat perlindungan tersebut setara dengan efektivitas AstraZeneca melawan varian Alpha (B117) yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris Tenggara.

“Temuan yang sangat penting ini membuktikan bahwa vaksin memberikan perlindungan yang signifikan terhadap rawat inap akibat varian Delta,” kata Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di PHE, dikutip dari Reuters, Rabu (30/6/2021).

2. Vaksin Pfizer

Berdasarkan riset oleh PHE, 2 dosis vaksin Corona Pfizer/BioNTech memiliki tingkat efektivitas 96 persen dalam mencegah risiko rawat inap akibat infeksi varian Delta.

Pendapat lain disampaikan oleh Chris Robertson, Profesor Epidemiologi Kesehatan Masyarakat, Universitas Strathclyde. Menurutnya, menyesuaikan dengan usia dan komorbiditas, varian Delta mampu menggandakan risiko rawat inap. Namun, vaksin masih mengurangi risiko itu.

“Jika Anda dites positif, maka dua dosis vaksin atau satu dosis selama 28 hari secara kasar mengurangi risiko Anda dirawat di rumah sakit hingga 70 persen,” katanya.

Dua minggu setelah dosis kedua, vaksin Pfizer diketahui memiliki 79 persen perlindungan terhadap infeksi dari varian Delta. Sedangkan vaksin AstraZeneca memiliki 60 persen perlindungan terhadap Delta.

3. Vaksin Sinovac

Disebut masih kekurangan data, China hingga kini belum memberikan kepastian perihal tingkat efektivitas vaksin Sinovac terhadap varian Delta, baik melalui data uji klinis atau penggunaan di dunia nyata.

Akan tetapi, para ahli mendesak masyarakat untuk disuntik vaksin Sinovac sesegera mungkin. Pasalnya, ahli epidemiologi Zhong Nanshan menjelaskan bahwa sejauh ini, vaksin Sinovac setidaknya mampu mengurangi risiko kasus simtomatik atau gejala parah pada pasien COVID-19 akibat varian Delta.

Juru bicara Sinovac Liu Pei Cheng menambahkan, berdasarkan sampel darah dari para penerima vaksin Sinovac, dampak varian Delta berhasil dikurangi hingga 3 kali lipat.

Menurutnya, dua dosis vaksin Sinovac menimbulkan reaksi antibodi terhadap varian Delta. Namun, Liu belum memberikan data rinci perihal persentase efikasi.

4. Vaksin Sputnik V

Denis Logunov, wakil direktur Institut Gamaleya Moskow yang mengembangkan Sputnik V, menyatakan bahwa berdasarkan catatan medis dan vaksin digital, efektivitas vaksin Sputnik V terhadap varian Delta mencapai 90 persen.

Mengingat, pemerintah Rusia meyakini bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi salah satunya disebabkan varian Delta, menyumbang sekitar 90 persen dari semua kasus baru.

Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5625432/deretan-vaksin-covid-19-ini-diklaim-ampuh-lawan-varian-delta?single
(ACP)

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *