Desa Sudaji, Buleleng

(Nusantara7.id) – Berdasarkan dari beberapa orang-orang yang tertentu secara lisan, bahwa asal mula usul nama sudaji adalah Sariaji, ada yang lain dari Suda Aji (Sudaji) yang berarti Suda : Bersih, dan Aji atau Ajaran, selain itu masih ada nama-nama lain yang tidak dapat kami secara pasti, mengingat sampai saat ini masih belum ada sejarah mengenai asal-usul nama Desa Sudaji secara tertulis. Sehingga nama-nama yang diberikan oleh sebagian masyarakat masih bersifat konon, yang jelas bahwa masyarakat Desa Sudaji selama ini hanya mengenal wilayah sekitarnya, mengingat akan hasil-hasil pertaniannya, buah-buahan yang cukup mendapat perhatian masyarakat.

Desa Sudaji yang merupakan desa yang sangat tua (pra desa) dimana konon desa ini bernama ‘Sari Aji’. Namun asal-usul berubahnya nama Desa Sariaji menjadi Sudaji tidak banyak diketahui secara pasti, karena kekurangan-kekurangan sumber yang dapat diperoleh.

Desa Wisata Sudaji masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 atau ADWI 2022, dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa seluas 1.834,55 hektar ini berjarak 89 – 97 kilometer (km) dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dengan waktu berkendara hingga 2 jam 40 menit. Desa ini memiliki iklim tropis, sehingga tanahnya cocok ditanami aneka tanaman, antara lain padi dan kacang-kacangan. Ada juga buah durian, mangga, rambutan, dan manggis. “Yang menarik dari Desa Wisata Sudaji adalah kekuatan pertanian yang terus berkembang dan meningkat. Desa Wisata Sudaji ini juga dapat menjadi penopang kekuatan dan ketahanan pangan bukan hanya di Bali tapi di seluruh Indonesia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf) Sandiaga Uno, dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf.

Punya tempat meditasi dan healing

Desa yang tengah mengembangkan community-based tourism (pariwisata berbasis masyarakat), ini memiliki hutan buatan bernama Hutan Namaste. Di hutan ini, wisatawan bisa melakukan meditasi, serta terdapat pohon yang menyerupai gua atau pintu. Selain itu, salah satu homestay di desa wisata ini, Om Unity Bali, meraih predikat tempat healing keempat terbaik se-Bali. Bangunannya terbuat dari bambu dan dikelilingi pepohonan, sedangkan kamar mandinya dilengkapi lantai berbatu hitam.

Desa Wisata Sudaji masih mempertahankan budaya

Warga di Desa Wisata Sudaji masih mempertahankan seni budaya yang ada.  Salah satunya tari prabawaning sudaji.  Tarian yang ditampilkan oleh pemuda dan pemudi ini menggambarkan masyarakat desa yang tengah bercocok tanam. Selain tari prabawaning sudaji, ada pula tarian baleganjur tunjung sakti yang bisa dinikmati.

Desa Sudaji, Buleleng

Setiap tahun, tepatnya setiap purnama sasih karo, di desa ini terselenggara Festival Bukakak. Festival yang dilakukan secara turun-temurun ini merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas tanah yang subur dan panen yang melimpah. Dilansir dari laman Jadesta, festival ini salah satunya diawali dengan Pujawali di Pura Desa setempat. Nantinya dua bukakak akan diarak dari dua arah yang berlawanan. (KMP/AGP/GP)

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF