(NS7) – Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mengklaim hingga saat ini tak ada klaster Covid-19 sekolah yang muncul sejak pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Plt Kepala Cabang Dispendik Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik Kiswanto mengatakan, belum mendapat laporan adanya klaster Covid-19 akibat PTM dari tenaga pengajar maupun siswa.
“Sampai hari ini tidak ada laporan adanya klaster untuk SMA/SMK dan sederajat di Gresik,” ujar Kiswanto saat dihubungi, Jumat (24/9/2021).
Kiswanto menuturkan, justru semakin banyak guru dan siswa yang telah divaksin Covid-19 demi keamanan dan kelancaran pelaksanaan PTM.
Berdasarkan data Dispendik Kabupaten Gresik 21 September 2021, capaian vaksinasi untuk 1.960 guru dan tenaga pendidik adalah 1.810 orang telah menjalani vaksinasi dosis pertama dan 1.758 di antaranya telah dosis kedua.
Sementara dari total 19.861 siswa SMA, sebanyak 15.192 siswa telah menjalani vaksinasi dosis pertama dengan 1.384 orang di antaranya sudah dosis kedua.
Adapun untuk SMK Negeri dan swasta di Gresik, dari total guru dan tenaga pendidik sebanyak 2.061 orang, sebanyak 1.796 orang telah melakukan vaksinasi dosis pertama dan sebanyak 1.489 orang sudah dosis kedua.
Sedangkan dari total siswa sebanyak 21.126 orang, sebanyak 9.075 siswa telah divaksin dosis pertama dengan 96 orang di antaranya sudah dosis kedua.
“Untuk SLB (Sekolah Luar Biasa) baik negeri maupun swasta, dari total guru dan tenaga pendidik sebanyak 115 orang, sebanyak 107 telah menjalani vaksin dosis pertama dengan 103 di antaranya sudah dosis kedua,” jelas Kiswanto.
Kemudian dari total 190 siswa di SLB, sebanyak 86 di antaranya telah vaksinasi dosis pertama dengan 35 orang sudah dosis kedua.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto juga menyatakan belum mendapati laporan mengenai klaster Covid-19 SD maupun SMP di Gresik selama PTM berlangsung.
“Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada temuan dan laporan mengenai itu (klaster sekolah). PTM masih berlangsung sesuai ketentuan protokol kesehatan,” kata Hariyanto.
Selain penerapan protokol kesehatan secara ketat selama PTM, Hariyanto juga menjelaskan bahwa tenaga pengajar maupun staf sekolah sudah divaksin, termasuk para pelajar di atas 12 tahun ke atas yang duduk di jenjang SMP.
“Vaksin untuk pelajar juga terus dilaksanakan, guna mendukung pelaksanaan PTM sesuai anjuran pemerintah,” ucap dia.
Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik juga sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 421/2703/437.53/2021 tertanggal 27 Agustus 2021, perihal pemberitahuan pelaksanaan PTM terbatas di Gresik untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD dan SMP.
Di antaranya, mengatur kapasitas maksimal dalam satu ruang kelas sebanyak lima peserta didik untuk jenjang TK, KB, SPS dengan waktu pembelajaran maksimal 1,5 jam tanpa istirahat.
Sedangkan untuk SD, sebanyak 18 peserta didik dengan waktu pembelajaran maksimal 3 jam tanpa istirahat.
Selanjutnya 18 peserta didik untuk jenjang SMP dengan waktu pembelajaran maksimal 4 jam tanpa istirahat.
PTM akan terus dievaluasi secara berkala, baik mingguan atau bulanan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.
Evaluasi PTM
Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik juga telah menggelar rapat evaluasi mengenai pelaksanaan PTM di sekolah pada awal pekan ini.
“Kami lihat sekolah-sekolah yang ada sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Insyaallah anak-anak melakukan pembelajaran dengan aman,” kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat rapat evaluasi, Senin (20/9/2021).
Dalam agenda tersebut, Bu Min, sapaannya, juga mendapat laporan dari jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik bahwa sudah hampir 94 persen pelajar di Gresik menjalani PTM di sekolah.
Sementara sisanya memilih untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.
Salah seorang siswa SMA Negeri 1 Cerme yang sempat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu, Troy Prasthyo mengatakan, dirinya senang bisa mengikuti PTM.
Siswa yang duduk di bangku kelas 12 ini antusias mengikuti agenda vaksinasi demi mengikuti PTM karena rindu dengan kegiatan di sekolah dan bertemu dengan guru serta teman-temannya.
“Sudah sangat rindu ingin kembali ke sekolah, karena terus terang saya sudah bosan rebahan, belajar dari rumah. Semoga dengan ini, kami sudah tidak lagi khawatir dan was-was dalam menjalani pembelajaran tatap muka,” ucap Troy.
(AR)
Sumber : Kompas.com