Februari 2022, Unpad Siap Gelar Kuliah Hybrid

(NS7) – Universitas Padjadjaran (Unpad) siap melaksanakan pembelajaran hybrid pada Februari 2022 Sebetulnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Unpad sudah dilaksanakan sejak Oktober 2021 melalui kegiatan praktikum. Pelaksanaan tersebut, dinilai berhasil dilaksanakan. Sivitas akademika dan tenaga kependidikan telah terbiasa melakukan kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu, pembelajaran tatap muka makin diperluas dan perlu dilengkapi fasilitas penunjang pembelajaran hybrid.

Seperti beberapa waktu lalu, saat Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti meninjau fasilitas kelas hybrid di kampus Fakultas Farmasi dan Fakultas Hukum pada Rabu, (19/1/2021). Hal itu untuk memastikan sejauh mana fakultas di Unpad siap menyelenggarakan pembelajaran hybrid.

“Kita ingin memastikan fasilitas siap dan bagaimana pembiasaan protokol kesehatan dilakukan,” ujar Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, dilansir dari laman Unpad. Berbekal pembiasaan tersebut, Unpad optimistis untuk membuka kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas lebih luas pada semester genap 2021/2022 Februari mendatang. Pembukaan kampus tidak hanya untuk kegiatan praktikum saja. Kegiatan perkuliahan lainnya akan dicoba dikembangkan dengan sistem hybrid. “Targetnya tahun akademik 2022/2023 kita akan mungkin membuka secara hybrid untuk semua perkuliahan,” kata Rektor saat diwawancarai usai melakukan peninjauan.

Selain memperkuat protokol kesehatan, metode pembelajaran pun mulai dibiasakan melakukan kombinasi luring dan daring. Dosen harus dibiasakan mengajar di dua ruang tersebut.

Metode hybrid ini akan menjadi era baru pembelajaran di kampus. Metode ini nantinya akan diterapkan tidak hanya ketika situasi pandemi. Pasca pandemi, mahasiswa tetap akan mengikuti perkuliahan secara hybrid. “Kalau pandemi semakin turun, mahasiswa semua boleh masuk kampus, tetapi mereka boleh memilih kelas fisik atau sebagian memilih kuliah di luar kelas. Kita akan buat ruangan-ruangan yang memungkinkan mahasiswa online dari kampus,” jelasnya. Ia melanjutkan, saat ini mahasiswa masih mengikuti pembelajaran hybrid dari rumah. Selanjutnya, mahasiswa akan mengikuti pembelajaran secara hybrid. Namun, Pembelajaran hybrid ini dilakukan tetap berada di area kampus. Diharapkan, ekosistem akademik dan kemahasiswaan dapat berjalan optimal.

Seperti berdiskusi, melakukan asistensi, hingga berkuliah secara daring. Selain itu, para dosen pun akan difasilitasi untuk pengembangan materi pembelajaran hybrid. “Kita tidak akan beralih ke full luring. Mahasiswa kita biasakan ada di dua ruang. Konten perkuliahan semuanya akan disimpan di Live Unpad yang bisa diakses dari mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja,” kata dia. Saat melakukan peninjauan, Rektor didampingi sejumlah Wakil Rektor dan Direktur. Di lokasi, para pimpinan fakultas menunjukkan ruangan dan fasilitas pendukung pembelajaran hybrid, seperti ruangan kelas hybrid, studio streaming atau podcast, dan berbagai fasilitas protokol kesehatan.
(AGP/DN)

Sumber:https://www.kompas.com/

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF