Gandeng 16 Komunitas dan 20 Universitas, Sandiaga Latih SDM Desa Wisata

Jakarta,(NS7)  –  Menparekraf Sandiaga Uno akan menggandeng 16 komunitas dan 20 universitas untuk mengadakan pendampingan dan pelatihan kepada SDM di 87 desa wisata se-Indonesia.
Program Pendampingan SDM Desa Wisata itu rencananya akan dimulai di bulan Februari-Maret 2022. Selama 2 minggu, SDM di desa wisata itu akan mendapat aneka pelatihan dari komunitas, asosiasi dan akademisi dari perguruan tinggi.

Tak hanya mendapat pelatihan, mereka juga akan mendapatkan supervisi dan evaluasi terkait program yang sudah dijalani. Total akan ada 2.610 orang SDM desa wisata yang akan mendapat pelatihan itu.

Mereka di antaranya adalah guide alias pemandu wisata, pengelola homestay dan juga pengelola desa wisata, dengan rincian sekitar 30 orang per desa wisata.

Menparekraf Sandiaga Uno sendiri menyebut sumber daya manusia atau SDM adalah Game Changer bagi desa wisata. Bagaimana benteng terdepan pelayanan bagi wisatawan di desa wisata adalah mereka yang bisa menyajikan layanan kelas dunia.

“Saya melihat the new frontier ini adalah SDM-nya, SDM pariwisata. Game Changer dari desa wisata ini adalah bagaimana SDM kita yang berkelas dunia,” kata Sandiaga dalam acara Rapat Koordinasi dan Kick Off Pendampingan SDM Desa Wisata yang digelar di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Kamis (20/1/2022).

Pelatihan SDM desa wisata, menurut Sandiaga, adalah tanggung jawab dari pemerintah, sehingga nantinya para SDM itu bisa memberikan layanan terbaik tak hanya untuk wisatawan mancanegara, tapi juga wisatawan nusantara.

“Nah ini tugas kita dalam pendampingan SDM desa wisata. Hari ini kita kick off. Bagaimana sekarang kita berkolaborasi dengan 16 komunitas dan 20 perguruan tinggi ini bisa menjadi sebuah gerakan nasional. Semoga program pendampingan SDM desa wisata ini bisa berjalan dengan sukses dan lancar,” ujar Sandiaga.

Total ada 16 Komunitas/Asosiasi yang terlibat dalam program ini yaitu:

1. AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia)
2. ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia)
3. ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia),
4. ASPRINDO (Asosiasi Pengusaha Bumi Putera Nusantara Indonesia)
5. Berbangsa Foundation
6. CAVENTER (Culture Art Community Development and Ecotourism Center)
7. Desa Wisata Institute
8. East Java Ecotourism Forum (EJEF)
9. Exovillage
10. IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association)
11. INDECON (Indonesian Ecotourism Network)
12. IVENDO
13. Masyarakat Sadar Wisata (MASATA)
14. Panorama Foundation
15. Sociopreneur Indonesia
16. Vontripo.com.

Sedangkan, 20 Perguruan Tinggi yang terlibat adalah sebagai berikut:

1. STP Riau
2. Akademi Pariwisata Mandala Bhakti
3. Universitas Negeri Jakarta
4. Universitas Fajar
5. Politeknik Internasional Bali
6. STP Trisakti
7. Universitas Negeri Padang
8. Politeknik Sahid
9. STIMI Handayani Denpasar
10. Universitas Riau
11. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
12. STP Mataram
13. Poltekpar Bali
14. Institut STIAMI
15. Universitas Dian Nuswantoro
16. Poltek Balikpapan
17. Politeknik Negeri Sambas
18. STIPAR Tamalatea – Makassar
19. Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA
20. Universitas Syiah Kuala.
(AGP/DN)

Sumber:https://travel.detik.com/

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF