Hari Ini, Tim Kementerian Pertanian Turun ke Kelebuh

(Nusantara7.id) – Kementerian Pertanian bakal menurunkan tim ke Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), guna mengecek kondisi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang telah menjangkiti ratusan ternak sapi di daerah ini. Tim direncanakan akan turun ke Desa Kelebuh Kecamatan Praya Tengah, tempat awal mula penyebaran PMK di Loteng, Kamis hari ini. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Loteng, Taufikurrahman PN., kepada Suara NTB, Rabu, 18 Mei 2022.

“Besok (hari ini,red) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan akan turun ke Desa Kelebuh. Terkait kasus penyebaran PMK di Loteng,” terangnya. Tim akan turun lapangan untuk melihat dan mememperolah laporan secara langsung soal penyakit yang menyerang ternak sapi tersebut.

Arman – sapaan akrab Kepala Dinas Pertanian Loteng ini menjelaskan, sampai sejauh ini kasus PMK baru ditemukan di dua kecamatan di Loteng. Yakni di Kecamatan Praya Tengah, khususnya di Desa Kelebuh serta Kecamatan Jonggat di Desa Barejulat. Dengan total ternak terjangkit sebanyak 373 ternak.

Dari jumlah tersebut sebanyak 168 ekor dilaporkan sudah sembuh. “Memang tingkat serangan penyakit PMK makin meluas sejak laporan awal masuk. Namun demikian, tingkat kesembuhan juga cukup tinggi,” imbuhnya.

Guna mengantisipasi kian meluaskan penyebaran penyakit ternak tersebut, isolasi kandang secara ketat telah diberlakukan. Khususnya ternak dari daerah terjangkit PMK, tidak diperolehkan untuk dibawa keluar kandang. Apalagi sampai dibawa keluar Loteng. Mengingat PMK sendiri termasuk penyakit pada ternak yang sangat mudah menular.

Meski demikian, tingkat kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh virus tergolong kecil jika ditangani dengan tepat. “Penyakit hewan ini termasuk yang paling mudah dan cepat menyebar. Jadi isolasi kandang jadi salah satu upaya dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Termasuk dengan melakukan desinfektan kandang serta pengobatan terhadap ternak yang terjangkit,” sebutnya.

PMK pada ternak memiliki ciri khususnya. Seperti lending dalam jumlah banyak dibagian mulut serta adanya luka pada bagian kaki, khususnya belahan kuku. Dan, menyerang hewan ternak berkuku belah. Seperti sapi, kuda, kerbau hingga kambing. Ternak yang terjangkit PMK napsu makannya berkurang. Akibat, ternak kehilangan tenaga hingga mengalami kelumpuhan.(AGP/DN)

source : https://www.suarantb.com/

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF