(NS7) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, penerbangan internasional ke Bali masih nihil hingga Senin (1/11/2021). “Hingga saat ini, memang masih belum ada penerbangan internasional yang terbang ke Bali,” kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing, Senin. Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai persiapan yang diperlukan, salah satunya adalah terus menggencarkan promosi ke 19 negara yang ditargetkan.
“Harapannya dengan 19 negara yang sudah diberikan persetujuan, kita bisa mendapat feedback (umpan balik) yang lebih baik dan kita sudah mengajukan juga negara-negara dengan level positivity rate yang rendah dan bisa mulai dipertimbangkan untuk buka penerbangan langsung,” jelasnya. Berdasarkan Kompas.com, Senin, positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Kemenparekraf usulkan Australia, Inggris, dan Jerman
Sandiaga menyebutkan, terdapat delapan negara yang diajukan untuk masuk ke daftar negara yang disetujui, di antaranya Austria, Australia, dan Denmark. “Kami mengusulkan negara tambahan sebanyak delapan (negara), mulai dari Austria, Australia, dan Denmark dengan positivity rate-nya yang rendah dengan returning home policy (kebijakan pulang ke negara asal) yang sangat memungkinkan. Ditambah juga dengan Inggris, Swiss, Rusia, Jerman, dan Belanda,” terangnya.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/10/2021), Indonesia sudah memiliki daftar 19 negara yang warganya telah diizinkan untuk berkunjung ke Bali, serta Batam dan Bintan di Kepulauan Riau. Adapun, 19 negara yang dimaksud adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.(AGP/GS)
Source : https://www.kompas.com/