Denpasar, (NS7) – Pupuk adalah bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Namun pemberian pupuk atau pestisida dengan teknik penyemprotan seringkali kurang efektif, karena pupuk tidak menempel sempurna pada tanaman, dan justru terbuang percuma di lingkungan sekitar.
Para peneliti di University of British Columbia mencari cara untuk mengatasi hal ini. Melalui sebuah penelitian mereka kemudian menemukan aditif polimer untuk ditambahkan ke pupuk atau pestisida yang secara dramatis bisa mengurangi pupuk yang terbuang percuma, bahkan hingga separuhnya, demikian dikutip dari lancasterfarming.com.
Bahan aditif yang dicampurkan ke pupuk dan pestisida adalah polietilen oksida, yakni aditif polimer umum yang meningkatkan kemampuan larutan agrokimia menempel pada permukaan tanaman. Polietilen oksida adalah polimer yang aman bagi lingkungan dan banyak digunakan dalam aplikasi kosmetik dan biomedis.
“Penelitian lain telah mengeksplorasi cara untuk mengurangi hilangnya bahan kimia pertanian ke lingkungan, tapi ini adalah yang pertama mengukur hasil menggunakan kondisi semprotan realistis yang dapat diterjemahkan langsung dari lab ke aplikasi lapangan,” kata John Frostad, seorang profesor teknik kimia dan biologi.
Melalui serangkaian uji coba menggunakan nozel (penyemprot) pertanian yang biasa dipakai petani, tim peneliti menemukan bahwa mengombinasikan larutan pupuk dengan polietilen oksida dalam jumlah sangat kecil secara signifikan dapat meningkatkan daya lekat pupuk pada tanaman.
Bahkan zat aditif ini hampir menghilangkan percikan, pantulan, atau aliran tetesan ketika mereka bersentuhan dengan permukaan tanaman. Daya lekat ini bisa mengurangi persentase pupuk yang terbuang ke lingkungan dari sekitar 30 persen menjadi hanya 5 persen.
Sumber : pertanian.sariagri.id
(GC)