(Nusantara7.id)- Jika kalian berkunjung ke Bali, tentu kurang lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas Pulau Dewata.
Salah satu kuliner khas Bali yang paling banyak diburu ialah Sate Lilit.
Tapi tahukah kalian, ternyata sate ilit ini punya kisah dan makna filosofis yang tak terduga loh.
Baca terus artikel ini sampai habis agar bisa tahu makna dibalik sate lilit khas Bali.
Sebagaimana dilansir PortalJember.com dari video kanal Youtube Info Kuliner Bali, yang diunggah pada 12 November 2021, berikut penjelasannya.
Bali merupakan salah satu tujuan destinasi wisata baik bagi warga lokal maupun asing
Selain keindahan alam dan budaya yang menjadi daya tarik, kuliner juga jadi salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Dewata.
Salah satu kuliner yang wajib dicicipi ketika berada di Bali adalah sate lilit
Tahukah kalian, kalau di awal munculnyaa sate lilit ini berasal dari daerah Klungkung tetapi lambat laun mulai menyebar ke seluruh penjuru provinsi Bali.
Karena mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, dulunya bahan dasar daripada sate lilit ini adalah daging babi
Seiring berjalannya waktu, bahan dasar dari sate ini mulai terbuat dari daging sapi dan ayam bahkan ada juga sate lilit berbahan dasar ikan.
Hal ini dikarenakan semakin banyaknya wisatawan yang ingin mencicipinya dan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang tidak bisa memakan daging babi.
Sate lilit ini berbeda dengan sate ayam atau sate kambing pada umumnya yang membedakan adalah bumbu yang digunakan dan proses penataan daging pada dusuk satenya.
Sesuai dengan namanya, kata lilit diambil dari bahasa Bali yang berarti membungkus
Jadi sate lilit merupakan sate yang terbuat dari daging babi, sapi, ayam, atau ikan yang dicincang dan kemudian dicampur dengan bumbu-bumbunya yaitu bumbu basah.Setelah itu dililitkan pada tusuk sate yang terbuat dari batang serai bambu atau bambu yang ujungnya tidak Lancip tetapi lebar.(AGP/PT)
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel
#BaliDigitalChannel #Nusantara7
