(NS7) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap sederet kendala pembangunan layanan 5G di Indonesia usai perdana dirintis pada Mei lalu.
Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi menjelaskan, kendala pembangunan layanan generasi kelima itu yakni ketersediaan sederet infrastruktur serta frekuensi radio.
“Ketersediaan infrastruktur pasif, infrastruktur aktif, dan spektrum frekuensi radio menjadi beberapa dari tantangan yang dihadapi dalam pembangunan dan perluasan layanan jaringan 5G,” ujar Dedy kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Jumat (17/12).
Untuk mengatasi hal tersebut, Dedy mengatakan pihaknya mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur pasif, seperti menara (tower), dan gorong-gorong (ducting).
Selain itu pihaknya juga dikatakan mendorong penyediaan infrastruktur aktif seperti perangkat Base Transceiver Station (BTS) atau Microwave Link dan pembangunan kabel Fiber Optic.
Ia mengatakan pemerintah juga terus berusaha melakukan harmonisasi kebijakan antara pusat dan daerah, sehingga pelayanan publik terkait perizinan dapat diperbaiki kualitas kemudahannya.
Selain itu untuk merespon tantangan penyediaan spektrum frekuensi radio, hal utama yang menjadi fokus pemerintah adalah penyediaan Digital Dividend di pita frekuensi 700 MHz. (AGP/KA)
source : https://www.cnnindonesia.com/