Mengenal Diet Anti-Inflamasi dan Manfaatnya bagi Tubuh, Menarik Diketahui

(  Nusantara7.id ) – Inflamasi atau peradangan membantu tubuh melawan penyakit dan dapat melindunginya dari bahaya. Dalam kebanyakan kasus, ini adalah bagian penting dari proses penyembuhan. Namun, beberapa orang memiliki kondisi medis di mana sistem kekebalan tubuh tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Kerusakan ini dapat menyebabkan peradangan tingkat rendah yang persisten atau berulang. Peradangan kronis terjadi dengan kemunculan berbagai penyakit seperti psoriasis, rheumatoid arthritis, dan asma. Meski demikian, diketahui bahwa melakukan pemilihan pada asupan makanan dapat membantu mengelola gejalanya.

Diet anti-inflamasi berada di seputar konsumsi buah-buahan dan sayuran, makanan yang mengandung asam lemak omega-3, biji-bijian, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan rempah-rempah. Diet ini mencegah atau membatasi konsumsi makanan olahan, daging merah, dan alkohol.

Diet anti-inflamasi bukanlah rejimen khusus melainkan gaya makan. Diet Mediterania dan diet DASH adalah contoh diet anti-inflamasi. Berikut ulasan selengkapnya mengenai diet anti-inflamasi yang menarik untuk Anda ketahui.

Mengenal Diet Anti-Inflamasi

Beberapa makanan diketahui mengandung bahan yang dapat memicu atau memperburuk peradangan. Makanan manis atau makanan olahan dapat menyebabkan hal ini, sementara makanan segar dan utuh cenderung tidak memiliki efek peradangan

Diet anti-inflamasi berfokus pada konsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Ya, diet ini melibatkan makan makanan utuh yang kaya nutrisi yang mengurangi peradangan dalam tubuh. Diet ini mengutamakan makanan yang mengandung banyak serat, antioksidan, dan omega-3.

Banyak jenis makanan nabati yang merupakan sumber antioksidan yang baik. Beberapa makanan lain dapat memicu pembentukan radikal bebas. Contohnya termasuk makanan yang digoreng dalam minyak goreng yang dipanaskan berulang kali.

Antioksidan makanan adalah molekul dalam makanan yang membantu menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Radikal bebas adalah produk sampingan alami dari beberapa proses tubuh, termasuk metabolisme. Namun, faktor eksternal, seperti stres dan merokok, dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.

Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel. Kerusakan ini meningkatkan risiko peradangan dan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Tubuh menciptakan beberapa antioksidan yang membantu menghilangkan zat beracun ini, tetapi antioksidan makanan juga membantu menjaga kondisi kesehatan tubuh.

Diet anti-inflamasi artinya mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan daripada yang meningkatkan produksi radikal bebas. Asam lemak omega-3, yang ada pada ikan berminyak, dapat membantu mengurangi kadar protein inflamasi dalam tubuh. Serat juga dapat memiliki efek ini, menurut Arthritis Foundation mengutip medicalnewstoday.com.

Jenis Diet Anti-Inflamasi

Kebanyakan diet populer sudah mematuhi prinsip anti-inflamasi. Jenis-jenis diet anti-inflamasi tersebut adalah diet Mediterania dan diet DASH mencakup buah-buahan dan sayuran segar, ikan, biji-bijian, dan lemak yang baik untuk jantung.

Peradangan tampaknya berperan dalam penyakit kardiovaskular, tetapi penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania, dengan fokus pada makanan nabati dan minyak sehat, dapat mengurangi efek peradangan pada sistem kardiovaskular.

Diet anti-inflamasi dapat berfungsi sebagai terapi pelengkap untuk banyak kondisi yang memburuk dengan peradangan kronis. Kondisi-kondisi yang melibatkan peradangan dalam prosesnya adalah:

  • artritis reumatoid
  • psoriasis
  • asma
  • esofagitis eosinofilik
  • Penyakit Crohn
  • radang usus besar
  • penyakit radang usus
  • lupus
  • Tiroiditis Hashimoto
  • sindrom metabolik

Sindrom metabolik mengacu pada kumpulan kondisi yang cenderung terjadi bersamaan, termasuk diabetes tipe 2, obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular. Para ilmuwan percaya bahwa peradangan berperan dalam semua ini. Oleh karena itu, diet anti-inflamasi dapat membantu meningkatkan kesehatan seseorang dengan sindrom metabolik. Makan makanan yang kaya antioksidan juga dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu.

(AGP/SWP)

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF