Mengenal Natal, Tradisi dan Kehangatan Kristus di Akhir Tahun

(nusantara7.id)-Natal telah tiba. Kehangatannya seolah menyapu mendung dan hujan yang mengguyur sejak akhir November. Natal memang menjadi hari libur yang ditunggu-tunggu umat Kristiani.Perayaannya identik dengan pohon yang dihias berbagai pernak pernik, saling tukar kado, berkumpul dengan keluarga besar sambil bertukar cerita dan menyantap hidangan Natal yang selalu terasa spesial.Sebelum berbicara lebih jauh tentang hadiah dan berbagai dekorasi pohon Natal, sebaiknya mencari tahu dulu apa dan kenapa Natal menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu sepanjang tahunnya di beberapa negara.

Kenapa 25 Desember dirayakan sebagai hari Natal?
Beberapa orang mungkin menyebut Natal sebagai perayaan kelahiran Yesus Kristus. Tapi Alkitab sebenarnya tidak mengatakan kapan Yesus lahir, bahkan jika merujuk pada beberapa kisah yang mengatakan bahwa Yesus lahir bersama dengan kawanan gembala, malah sepertinya Yesus lahir di musim semi, bukan akhir tahun yang identik dengan musim dingin di beberapa negara.
Teori lain menyebutkan memilih hari terpendek dalam setahun adalah simbolis. Setiap hari setelah itu matahari akan tumbuh semakin terang, seperti bagaimana anak Kristus berkembang dari bayi menjadi abadi.

Arti dan bagaimana Natal dimulai Kata Natal berasal bahasa Inggris kuno, yakni Cristes maesse yang berarti Misa Kristus. Ini merujuk pada tradisi Katolik melakukan upacara khusus untuk merayakan Yesus.Natal menjadi hari libur agama dan budaya dengan titik pusat merayakan kelahiran Yesus. Setelah Yesus meninggal, perayaan Kristen awal berfokus pada penyaliban dan kebangkitan-Nya sehingga Paskah adalah hari libur besar Kristen yang asli.

Sekitar tiga abad kemudian, ketika Gereja Kristen menjadi lebih besar dan berpengaruh, para pemimpin gereja dan politik menginginkan cara untuk membuat hari raya Kristen lebih populer sambil tetap mengizinkan perayaan tradisional yang sudah dinikmati orang. Hingga pada 26 Juni 1870, Presiden Ulysses S. Grant menyatakan Natal sebagai hari libur nasional di Amerika Serikat.Sejak itu, orang Amerika menciptakan perayaan Natal yang unik dengan mengambil bagian dari tradisi budaya lain dan menciptakan beberapa tradisi baru. Banyak keluarga memiliki tradisi Natal pribadi yang menambahkan lapisan makna dan kegembiraan di masing-masing keluarga.
Mengutip Reader Digest, unsur keagamaan tetap terasa, kebaktian di Gereja, baik di malam sebelum Natal atau siang harinya tetap dilakukan, meskipun sebagian besar perayaan Natal di Amerika saat ini fokus pada kegiatan yang lebih sekuler.

(AGP/R)

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF