Nusantara7.id, Badung – Tradisi Kebo Dongol merupakan tradisi asal Bali yang merupakan salah satu warisan kebudayaan tak benda disahkan pada 2020. Lalu apa itu tradisi Kebo Dongol? Yuk simak informasi selengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini!
Apa itu Tradisi Kebo Dongol?
Tradisi Kebo Dongol adalah tradisi sakral yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali setiap Piodalan di Pura Kahyangan Jagat Dhalem Bangun Sakti, Banjar Basang Tamiang, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pujawali atau Piodalan jatuh pada Hari Budha Wage Langkir dan Ida Bhatara Nyejer selama tiga hari .
Tradisi Kebo Dongol adalah berwujud menyerupai kerbau hanya boleh dibuat oleh Pemangku Pura. Kebo Dongol terbuat dari adonan ketan berbentuk kebo/kerbau yang dihias sedemikian rupa dan ditancapi bunga kembang sepatu merah (pucuk bang) dengan sanan penyangga dari tebu ratu lengkap dengan bahan nginang, yaitu sirih, pamor,gambir tembakau dan buah pinang.
Pada puncak pujawali yaitu pada Hari Buda Wage Langkir, umat dari pagi hari berdatangan tangkil ke pura untuk menghaturkan sembah bhakti kehadapan Ida Bhatara dan persembahyangan berakhir sekitar jam 22.00 Wita.
Pada pukul 23.00 Wita, upacarapujawali dan tradisi KeboDongol dimulai. Semua pemangku duduk di BalePengaruman termasuk para serati,pengayah pembawa KeboDongol untuk memuja IdaBhatara guna menghaturkan UpacaraPujawali dan Ritual KeboDongol.
Sejarah Tradisi Kebo Dongol
Sampai saat ini belum adalah sejarah pasti mengenai asal muasal tradisi Kebo Dongol. Namun, pelaksanaan tradisi Kebo Dongol pada hakikatnya merupakan persembahan terhadap Para Dewa maupun Bhuta Kala.
Tjuannya untuk menyeimbangkan kedua kekuatan tersebut. Pelaksanaan Upacara Piodalan yang disertai pementasan tradisi Kebo Dongol untuk menyeimbangkan alam semesta beserta isinya yang pada akhirnya untuk mewujudkan alam beserta isinya menuju pada kesucian lahir batin.
Dipercaya juga manusia yang sakit agar segera sembuh, begitu pula tanaman pertanian terhindar dari hama penyakit sehingga mendapatkan hasil panen yang baik. Dan setiap usaha yang dilakukan oleh masyarakat di berkati oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang pada akhirnya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat tradisi Kebo Dongol Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Fungsi Tradisi Kebo Dongol
· Fungsi historis
Tradisi KeboDongol memiliki fungsi historis yaitu sebagai media penerangan masa lampau dan menjadi media edukatif yang memberi arti penalaran, moral, kebijaksanaan, politik, perubahan dan pendidikan masa depan.
· Fungsi filosofi
Dilihat dari fungsi filosofis yaitu untuk memberi arti harmonisasi semesta ( Tri Hita Karana ) pemberi arti katarsis, pendakian kehidupan, dari tak suci kesucian lahir batin dan pemberi arti merajut rasa toleransi dan kebersamaan.
· Fungsi Sosiologis
Tradisi Kebo Dongol berfungsi untuk menguatkan bangunan religius masyarakat, sehingga tercapai kesejahteraan, edukasi dan membina kerukunan dan persatuan antar warga Desa Adat Kapal di Kecamatan Mengwi.
Makna penting dari tradisi Kebo Dongol di Desa Adat Kapal, ternyata berhasil mengimplementasikan keharmonisan yang bersifat universa. Yaitu berupa pendalaman terhadap arti penting menjaga hubungan harmonis dalam hidup dan kehidupan yaitu Tri Hita Karana. (AGP/YD)
Source : detik.com
Eh, liat ini deh. AFC Fried Chicken, Jl. Raya Puputan No.7 Renon di GoFood.