Mesangih, Tradisi Potong Gigi di Bali

(NS7) – Tradisi Mesangih atau Potong Gigi yang ada di Bali memang memiliki makna khusus bagi umat Hindu. Mesangih biasanya dilakukan untuk orang yang baru menginjak masa remaja atau yang sudah dewasa.

Tradisi yang juga di kenal dengan istilah Metatah atau Mepandes itu memiliki makna agar manusia mampu mengurangi sifat Sad Ripu. Sad Ripu memiliki arti enam jenis musuh yang ada/timbul dari sifat-sifat perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia seperti Kama (sifat yang penuh nafsu), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk-mabukan dan kegilaan), Moha (sifat bingung dan angkuh) dan Matsarya (sifat irihati dan dengki).
Untuk melakukan proses memotong gigi pun biasanya dilakukan oleh orang tertentu dan dengan sebuah upacara yang cukup besar. Namun kini seiring pejalanan waktu metatah bisa dilakukan secara massal seperti yang diselenggarakan oleh Paguyuban Widya Swara di Grya Gede Manik Uma Jati Kepaon.

Penuturan Jro Mangku drg Made Budiarsana yang juga seorang ahli kesehatan gigi itu menjelaskan dalam melakukan proses potong gigi, jika dilakukan dengan cara yang kurang tepat maka akan menimbulkan efek samping seperti lapisan enamel bisa terbuang dan lapisan di bawahnya akan terlihat.
“Nah harus benar melakukannya karena lapisan di bawah enamel, yaitu dentin, tidaklah sekeras enamel dan itu terdiri dari pori-pori yang terdapat banyak ujung syaraf di dalamnya. Jika salah hal ini dapat menyebabkan masalah pada kesehatan,”katanya saat ditemu seusai kegiatan.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan jika gigi para peserta yang ikut Metatah Masal kurang lebih di potong kurang dari 2 mm. Menurutnya pelaksanaan ini bukan menonjolkan estetika dan ia ia mempersilahkan lebih lanjut berkonsultasi dengan dokter ortodontis untuk membicarakan estetika. “Ini hanya simbol, jika ngomongin estetika harus ke ahlinya agar sesuai aturan,”ucapnya.
Dia juga menegaskan jika dalam kegiatan itu dirinya benar-benar memperhatikan sisi kesehatan dan kebersihan seperti higienitas alat-alat sangging dan pemberian disinfektan serta memperbanyak jumlah alat. (Yd).
Sumber : kumparan.com
   Send article as PDF