NFT Bisa Dipakai Buat Bantu Petani, Bagaimana Cara Kerjanya?

(NS7) – Pemanfaatan non fungible token (NFT) semakin lama, semakin luas. NFT tidak hanya digunakan untuk mendigitalisasi aset karya seni atau lainnya, tapi juga bisa digunakan untuk membantu petani.
Melalui Meta Forest Society hasil kolaborasi On Us Asia, Hara Token, dan Nice to Meet You Studio kini NFT digunakan untuk memberikan dampak nyata buat petani agar bisa bertahan di kala pandemi.

Program Manager Meta Forest Society, Tiffany Setiadharma mengatakan, keberadaan NFT yang dimiliki harus punya manfaat buat orang di sekeliling. Melalui program Metaforest dengan Hara pihaknya berupaya membangkitkan potensi perempuan di sektor pertanian lewat komoditas jahe dengan Perempuan Tani Harapan Rakyat (Pertahara) sebagai payungnya.

“Kami memiliki kewajiban kepada pemegang NFT untuk memenuhi janji sesuai dengan roadmap kami dan memikirkan cara kreatif serta inovatif lainnya untuk memberikan nilai positif kepada pemegang NFT dan komunitas kami,” ujarnya, dalam keterangannya, Minggu (12/12/2021).

Pihaknya juga menjamin bahwa para pemilik NFT yang sudah dibeli tidak bisa dipalsukan dan bisa sangat mudah dilacak siapa pencipta dan kepemilikan asalnya. Sehingga bisa aman untuk dijadikan aset investasi ke depan. Lalu, bisa mengurangi peran pihak ketiga, sehingga seniman bisa mendapatkan royaltinya tanpa khawatir karyanya ditiru.

Melalui Hara Token, pihaknya membuktikan bahwa blockchain bisa bermanfaat untuk kepentingan sosial. Dari Hara Token, sekitar 20% pendapatan dari NFT digunakan untuk membantu petani jahe dan keluarganya.

Caranya, token yang ada di Hara Token dikembangkan untuk mendukung pertukaran data berbasis blockchain untuk sektor pertanian dan pangan. Data-data yang dikumpulkan lantas akan disimpan dalam database, lalu dienkripsi dengan sistem blockchain yang dapat ditinjau dan diakses oleh para petani.

Ada lima kategori data yang Hara punya agar bisa digunakan para pengguna. Diantaranya data umum (identitas dan latar belakang petani), data geo tagging, data aktivitas sektor pertanian, data yang terkait dengan ekologi dan terkait pasar, harga, hingga, transaksi hasil panen.

Hara mengklaim kalau data-data yang mereka kumpulkan bisa dimanfaatkan sektor dan industri lain untuk memenuhi target tertentu. Sebagai contoh, lembaga keuangan yang ingin memberikan pinjaman usaha kepada petani. Dalam hal ini adalah para petani jahe yang berusaha menghasilkan jahe lokal terbaik dengan harga yang kompetitif di pasaran. (AGP/GS)

   Send article as PDF