Denpasar, (NS7) – Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster menyambut baik keinginan sebuah e-commerce platform digital (Shopee) untuk mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM dan IKM Bali, yang nantinya direncanakan berlangsung di tempat terbuka seperti pesisir pantai atau pegunungan. Pelatihan ini sebagai upaya untuk memberikan peluang bagi perajin lokal untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Khususnya untuk memperbaiki kemasan agar lebih menarik dan rapi sehingga mampu menarik pembeli, yang terutama diperlukan bagi mereka yang membuka aplikasi e-commerce (electronic commerce). Oleh karena itu, dengan menggandeng Shopee sebagai e-commerce platform digital, yang berjalan beriringan dengan balimall.id, diharapkan akan lebih cepat menguasai pemasaran digital ke depan.
E-commerce merupakan model transaksi saat ini yang memanfaatkan internet, terlebih di masa pandemi Covid-19. Dan kehadiran Shopee di Bali diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi warga Bali, sehingga mampu menguatkan perekonomian masyarakat Bali di masa pandemi yang saat ini lebih diutamakan untuk berdiam diri di rumah. Hal ini disampaikan Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Koster saat menerima Kolonel Made Mahaparta selaku Asisten Teritorial Kodam IX/ Udayana bidang Komunikasi Sosial Kreatif Kodam IX Udayana saat mendampingi Kiky Hapshary selaku Representatif Seagroup Indonesia, Handika Jahja selaku Direktur Shopee, Juliana Ng selaku Pengembangan Bisnis Seagroup, Nessia Megawati selaku Goverment Relation dan Harry Akbar selaku Manager Compliance and Government Project, pada serangkaian audiensi menghadap Ketua Dekranasda Provinsi Bali, di Taman Budaya Art Center-Denpasar, Minggu (27/6).
Pada kesempatan ini, Kiky Hapshary selaku Representatif Seagroup Indonesia mengatakan, rencana ini sebagai salah satu upaya menyiapkan perajin lokal Bali untuk masuk dan menguasai pemasaran digital dalam meraup dan memutar perekonomian keluarga. Di mana masa pandemi membuat semua pihak harus mampu berpikir jauh ke depan untuk menyiapkan diri agar mampu menjadi pesaing perajin atau penjual lain pada saat pandemi melandai nantinya.
Hal ini tentu saja disambut baik Ketua Dekranasda Bali, karena upaya dalam memperkenalkan produksi lokal ke masyarakat luas tentu saja akan dipermudah melalui aplikasi e-commerce ini, terlebih Bali juga sudah memiliki balimall.id sebagai platform penjualan produk lokal Bali. “Dekranasda memiliki tanggung jawab melestarikan dan mengembangkan produk kerajinan lokal Bali, juga termasuk mendukung kreativitas perajin dan inovasi. Misalnya, kain tenun tradisional Bali songket, yang tidak bisa diproduksi massal karena ini ‘limited edition’. Dan di era pandemi kita tidak diam, tugas kita adalah turut melestarikan warisan nenek moyang sehingga mampu meningkatkan dan mengangkat kualitas serta kapasitas IKM/UMKM, sehingga jalannya melalui pemasaran digital,” ujar Ny Putri Koster.
Selain itu, ditambahkan wanita pendamping Gubernur Bali ini, bahwa warga Bali diharapkan mampu menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri, “Dengan kata lain, kita mau dan turut menggunakan produksi wilayahnya sendiri terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran atau menjual kepada orang lain, sehingga kekuatan perputaran ekonomi itu akan tumbuh dari dalam, di mana dari mereka, untuk mereka dan oleh mereka atau warga itu sendiri,” tegas wanita yang dikenal seniman multitalenta ini.
Untuk ke depannya, produksi perajin UMKM dan IKM lokal Bali juga mampu mengisi sejumlah stand yang ada di Bandara Internasional Ngurah Rai, mengingat wisatawan yang datang ke Bali layak membawa buah tangan khas produksi kerajinan UMKM dan IKM asal Bali.
Gaya berdagang yang sebelumnya masih bersifat tradisional, saat ini melalui organisasi Dekranasda, di mana semua perajin diajak untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas dengan mempertahankan motif dan ciri khas yang dimiliki, sehingga dengan mempertahankan konsumen lokal di masa pandemi, akan memberikan pertolongan supaya ekonomi Bali tetap berputar. (ACP)