Pariwisata Bali Mulai Menggeliat, Puan: Boleh Euforia, Prokes Tetap Utama

Bali (NS7) – Denyut nadi pariwisata Bali kembali terasa sesaat setelah PPKM Level 3 berlaku di Denpasar.

Pantai Sanur pun terlihat ramai dikunjungi wisatawan dalam negeri pada Minggu 19 September 2021. Begitupun dengan Pantai Kuta

Sejumlah wisatawan terlihat duduk bersantai, sebagian lain berenang di sisi pantai, ada pula yang sekadar berfoto-foto sambil jalan-jalan menyusuri pantai. Kebanyakan warga datang membawa keluarga untuk menikmati akhir pekan.

Terpantau, sejumlah kendaraan yang didominasi oleh sepeda motor dan mobil pribadi ini umumnya bergerak dari arah Jalan Patih Jelantik, Kuta, Badung menuju arah Jalan Raya Legian atau menuju ke Pantai Kuta. Kebanyakan kendaraan berplat DK atau Bali, tetapi sebagian lainnya berasal dari daerah lain.

Menurut Kapolsek kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol Gusti Putu Darmanatha, terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang memasuki Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Setidaknya, sebanyak 350 kendaraan dilaporkan memasuki Bali setiap hari.

Waspadai “Revenge Travel”
Industri pariwisata yang mulai menggeliat tersebut disambut baik tak hanya oleh masyarakat, tapi juga oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Meski demikian, Puan mengingatkan para pemangku jabatan untuk berhati-hati dan waspada terhadap fenomena revenge travel.

“Ini tentu baik bagi wisatawan dan juga industri wisata. Tetapi perlu dijaga agar balas dendam wisatawan ini jangan sampai bablas,” kata eks Menko PMK ini.

Puan memahami bahwa fenomena revenge travel bisa terjadi sebab banyak orang yang suntuk dan stres selama pandemi dan penerapan pembatasan mobilitas. Namun, fenomena revenge tourism ini perlu dipahami dengan bijak agar tak kontraproduktif terhadap penanganan Covid-19.

Oleh karena itu, dia menekankan kepada para pemangku kebijakan wisata, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, pengelola destinasi, hingga wisatawan agar tak kendor menerapkan protokol kesehatan.

“Jangan sampai kita kecolongan atau abai prokes di titik-titik yang justru rawan penularan. Kalau perlu jangan lepas masker, sekalipun saat berfoto-foto di tempat wisata,” ucap Puan.

(AF)

sumber:(beritajatim.com)

   Send article as PDF