Potensi Ubi Kayu (Singkong)

Denpasar, (NS7) – Singkong (Manihot utilissima atau Manihot esculenta crantz) yang juga dikenal dengan nama Ketela Pohon atau Ubi Kayu adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Di Indonesia, singkong ditanam secara komersial pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil melalui Kebun Raya Bogor. Pada tahun 1914-1918 saat terjadi krisis pangan di Indonesia, singkong mulai menduduki posisi pangan pokok alternatif selain beras dan jagung.

Berikut ini cara budidaya tanaman singkong yang perlu dilakukan sekaligus cara pembasmian hamanya.

  1. Menyiapkan Bibit

Cara budidaya tanaman singkong yang pertama adalah dengan menyiapkan bibit berupa stek batang bagian bawah sampai tengah.

Bibit yang dipilih ini berasal dari tanaman induk yang berumur 10 sampai 12 bulan, dengan diameter sekitar 2,5 cm. Pastikan bahwa tanaman induk belum ditumbuhi tunas-tunas baru.

Jumlah bibit yang akan ditanam harus disesuaikan dengan luas area lahan.

  1. Menyiapkan Media Tanam

Kemudian, kamu harus menyiapkan media tanam dengan mengukur kadar pH tanah menggunakan kertas lakmus, pH meter, dan cairan pH tester. Jangan lupa untuk mengecek kandungan bahan organic dan unsur hara tanah tersebut.

Cara budidaya tanaman singkong selanjutnya yakni membersihkan lahan dari gulma, pembajakan tanah, lalu bentuk bedengan tanah.

Jika tanah sudah selesai digarap, taburkan kapur kalsit atau kaptan (CaCO3) dengan dosis 1 sampai 2,5 ton per ha. Fungsi pengapuran sendiri adalah untuk menaikkan kadar pH pada tanah yang asam atau tanah gambut.

  1. Menanam Bibit

Bibit sudah ada, tanah pun sudah siap. Maka ini cara budidaya tanaman singkong lanjutannya yakni menanam bibit. Caranya, runcingkan ujung bawah stek batang, lalu tanam dengan kedalaman 5 sampai 10 cm. Untuk tanah yang berair atau lembab, stek batang cukup ditancapkan tidak terlalu dalam.

  1. Melakukan Pemeliharaan

Cara budidaya tanaman singkong yang satu ini terdiri dari beberapa tahap berikut ini:

    • Penyulaman

Yang pertama, lakukan pengecekan pada bibit stek batang yang mati atau tumbuh tidak normal. cabut bibit yang gagal, lalu ganti dengan sisa bibit yang kamu miliki.

Selain dicabut, bibit gagal itu juga dapat disulam dengan bibit sulaman pada pagi atau sore hari. Waktu penyulaman yang tepat adalah saat minggu pertama atau minggu kedua setelah menanaman bibit awal.

    • Pencabutan Gulma

Segala jenis rumput liar atau gulma harus dicabut untuk menjaga budidaya tanaman singkong tetap berjalan baik.

    • Penggemburan Tanah

Tanah yang sebelumnya sudah digemburkan sebelum penanaman bibit pasti sudah mengalami perubahan setelahnya. Oleh karena itu, pantau kondisi tanah dan jaga kualitasnya dengan penggemburan tanah yang bisa kamu lakukan di hari yang sama dengan waktu mencabuti gulma.

    • Pemangkasan Tunas

Tanaman singkong yang mempunyai 2 sampai 3 cabang harus dipangkas. Selain agar tunas tidak tumbuh terlalu besar dan memakan tempat, fungsi pemangkasan juga berguna untuk dijadikan bibit simpanan di masa penanaman selanjutnya. Jadi, bibit tak perlu kamu beli lagi.

    • Pemupukan

Jenis pupuk yang dipakai pada cara budidaya tanaman singkong adalah pupuk urea, pupuk TSP dan pupuk KCI. Pemberian pupuk dilakukan saat masa tanam 2 sampai 3 bulan, dengan perbandingan N:P:K = 1/3 : 1 : 1/3.

Sedangkan di masa tanam selanjutnya hingga sebelum panen, pupuk diberikan dengan perbandingan 2/3 : 0 : 2/3.

    • Penyiraman

Di dalam cara budidaya tanaman singkong, kondisi tanah harus dalam tingkat kelembaban yang pas. Tidak terlalu kering, namun juga tidak terlalu becek. Pada masa tanam awal hingga 5 bulan, kondisitanah harus selalu lembab.

Selanjutnya, cara penyiraman tanamn singkong yang baik yakni dengan pengairan dengan sistem genangan yang dilakukan dua minggu sekali. Jadi, jangan siram langsung air di atas tanaman singkong, ya.

    • Penyemprotan Pestisida

Penggunaan pestisida pada cara budidaya tanaman singkong hanya perlu dilakukan secukupnya, sesuai dengan jenis penyakit tanaman yang diidap. Misalnya bercak daun karena bakteri, layu daun karena bakteri, bercak daun berwarna cokelat, atau bercak daun konsentris.

Perlu diketahui, penggunaan pestisida secara berlebihan akan membuat organisme yang baik untuk pertumbuhan tanaman juga ikut mati. Penyemprotan dilakukan pagi hari (setelah embun hilang) atau di sore hari.

   Send article as PDF