(NS7) – Pemerintah memantau fenomena revenge tourism saat pelonggaran PPKM. Destinasi lokal akan dituju para traveler berdasar mesin pencari internet.
Akhir pekan lalu terjadi penumpukan wisatawan di berbagai lokasi. Puncak hingga Lembang juga Yogyakarta terpantau mulai ramai wisatawan.
“Saya mengingatkan kita tetap waspada dan menerapkan prokes secara disiplin. Tadi di ratas, bapak presiden juga menegaskan bahwa prokes harus diperluas sosialisasi nya seiring vaksinasi dalam satu paket,” jelas Menparekraf Sandiaga Uno dalam temu wartawan mingguan secara daring, Senin (30/8/2021).
“Jika destinasi wisata di PPKM level rendah mulai dibuka, jangan pernah melonggarkan prokesnya, termasuk 3T,” pesan dia.
“Puncak, Bandung, Bali dan Jogja akan menjadi indikasi revenge tourism karena kami memantau big data bahwa yang paling di-search adalah pariwisata local dan staycation,” kata dia lagi.
Lalu, terkait revenge tourism, bagaimana Kemenparekraf mengantisipasi agar biar tidak ada kerumunan di tempat wisata yang akhirnya dapat memicu kasus positif Covid-19 naik kembali.
Dan apakah ada kemungkinan tempat wisata ditutup lagi?
“Di samping berkoordinasi dengan pemda, pemkab, pemprov, kami juga berkoordinasi dengan PHRI untuk dapat mempersiapkan diri menerima kunjungan wisatawan yang sangat masif nantinya,” jawab dia.
“Berdasarkan data yang kami himpun, diprediksi akhir September 2021 angka COVID-19 akan melandai. Hal itu sembari kita menyiapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin di destinasi wisata dan sentra ekrfa dan juga dengan upaya mengakselerasi vaksinasi,” terang Sandiaga.
“Pada intinya, semua peluang yang ada harus kita maksimalkan dan apapun tantangannya harus kita lewati dan diantisipasi dampak negatifnya,” imbuh Sandiaga Uno. (agp/gs)
Source : https://travel.detik.com/