Ritual Unik Gantung Ari-Ari di Banjar Trunyan, Bali: Tradisi Warisan Leluhur yang Penuh Makna

Nusantara7.id – Di tengah modernisasi, Desa Trunyan di Kintamani, Bangli, Bali masih teguh memelihara tradisi leluhur yang unik dalam memperlakukan ari-ari bayi. Bukan ditanam, ari-ari di desa ini justru digantung pada pohon khusus, tergantung jenis kelamin bayi.

Tradisi Unik Berakar dari Kepercayaan

Tradisi ini dipraktikkan di Banjar Trunyan, salah satu dari lima banjar di desa tersebut.

Wakil Bendesa Adat Trunyan, Jero Mangku Permana mengatakan keunikan ini dilatarbelakangi oleh kepercayaan leluhur bahwa Banjar Trunyan merupakan banjar tertua dan paling dekat dengan Pura Pancerin Jagat, pura yang disucikan karena kesuciannya yang muncul dari dalam bumi.

“Hal ini dikarenakan Banjar Trunyan adalah banjar tertua dan paling dekat dengan Pura Pancerin Jagat yang berarti Pura yang memiliki kesucian yang muncul dari dalam pertiwi atau tanah,” kata Mangku Permana.

Masyarakat Banjar Trunyan dilarang mengubur apapun, termasuk ari-ari, karena leluhur mereka percaya bahwa unsur manusia tidak boleh dikuburkan agar tidak menyamakan kedudukan dengan para dewata.

Proses Ritual Gantung Ari-Ari

Proses ritual gantung ari-ari di Banjar Trunyan penuh dengan makna. Berikut tahapannya:

1. Ari-ari dibersihkan dengan air hingga benar-benar bersih.
2. Ari-ari dimasukkan ke dalam dua belahan kelapa.
3. Kelapa diikat dengan tali daun lontar dan dibentuk seperti tampak dara, simbol keseimbangan.
4. Kelapa dibungkus kain putih dan kantong plastik.
5. Ari-ari dibawa ke tempat khusus di sebelah selatan Pura Pusering Jagat.
6. Ari-ari digantung pada pohon jarak untuk bayi perempuan dan pohon janging untuk bayi laki-laki.

Pohon Jarak dan Pohon Jangging

Pohon jarak dan pohon janging dipilih sebagai tempat menggantungkan ari-ari karena memiliki makna simbolis.

“Pohon sebagai tempat menggantungkan ari-ari pun dibagi menjadi dua titik. Yakni Pohon Jarak untuk ari-ari bayi perempuan dan pohon jangging untuk ari-ari bayi laki-laki,” singkatnya.

Pohon jarak melambangkan kekuatan dan ketahanan, sedangkan pohon janging melambangkan kesetiaan dan keteguhan.

Tradisi gantung ari-ari di Banjar Trunyan merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan.

Tradisi ini tidak hanya unik, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang kaya. (AGP/GP)
Source : baliexpress.jawapos.com

Eh, liat ini deh. AFC Fried Chicken, Jl. Raya Puputan No.7 Renon di GoFood.
https://gofood.link/a/Kg1yhZo

   Send article as PDF