Satu Keluarga di Gianyar Terinfeksi Meningitis, Berawal dari Makan Lawar

(Nusantara7.id) – Satu keluarga di Banjar Telabah, desa Sukawati, Gianyar, diduga terinfeksi Meningitis Streptococcus Suis (MSS). Mereka terdiri dari satu keluarga, ayah ibu dan satu anak.

Bermula saat mereka mengkonsumsi lawar pada tanggal 8 April 2023 di Banjar Telabah dan Banjar Gelumpang Sukawati. Namun pada 10 April 2023, pasien ibu berinisial MT dan anaknya MS dilarikan ke RSUD Sanjiwani, Gianyar. Keesokan harinya disusul oleh ayah berinisial KK ikut dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah menjalani perawatan, dua dari tiga pasien tersebut akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu (19/4) kemarin. “Yang dua sudah sembuh, diperbolehkan pulang,” katanya. Dijelaskannya lebih jauh bahwa tiga orang pasien itu sudah dilakukan pemeriksaan kultur darahnya. Hasilnya, sudah negatif terinfeksi Meningitis Streptococcus Suis (MSS).

“3 orang Banjar Telabah sudah negatif pemeriksaan kultur darahnya. Akan dilanjutkan dengan pemeriksaan LB (laboratorium),” imbuhnya. Diungkapnya bahwa dari awal tahun 2023 hingga tanggal 19 April 2023, kasus suspek yang masih dalam tahap dugaan Meningitis Streptococcus Suis (MSS) di kabupaten Gianyar terdapat 27 kasus.

Satu orang pasien suspek sebelumnya meninggal sebelum dilakukan pemeriksaan kultur darah. Sehingga tak sempat dicek apa penyebab pastinya. “Ada 4 orang positif  dan sembuh  boleh pulang. 19 orang negatif pulang,” imbuhnya sembari menambahkan jumlah itu ditambahkan dengan tiga orang dari Banjar Telabah, Sukawati.

Sejauh ini langkah yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Gianyar adalah melakukan pengendalian dan pencegahan. Langkah itu dilakukan mulai dengan melakukan pemantauan pada kontak erat dan faktor risiko lingkungan dilakukan selama 24 hari dari timbul gejala terutama pada kasus MSS positif. Lalu, melakukan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Ni Nyoman Ariyuni juga menambahkan bahwa pencegahan dan pengendalian MSS dilakukan penanganan di hulu yaitu dengan meningkatkan senergitas lintas sektor dan lintas program. Seperti pada Rabu (19/4) kemarin, Dinas Kesehatan Porvinsi Bali mendatangi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar untuk membahas terkait kasus MSS.

Sementara itu, Arya Dharma selaku Kepala Puskeswan III Gianyar yang juga seorang dokter hewan dan peneliti daging mengatakan, berkaca dari kasus yang menimpa satu keluarga di Banjar Telabah Sukawati Gianyar, pencegahan agar tak terinfeksi bakteri Meningitis Streptococcus Suis bisa dihindari dengan mengkonsumsi daging babi yang higenis.

“Ini bisa dihindari dengan mengkonsumsi olahan daging babi dengan baik dan benar. Daging harus dimasak sehingga bakteri akan mati,” ujarnya. Menurutnya jenis bakteri Meningitis Streptococcus Suis hanya bisa ditemukan pada olahan daging babi yang tidak dimasak dengan baik dan benar.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan jika olahan daging babi mentah seperti lawar plek menjadi penyebab infeksi bakteri MMS. Pasalnya, warga lain yang membeli lawar di lokasi yang sama tidak terinfeksi MMS.

“Kami tetap berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner terkait investigasi, dan menurunkan tim yang dipimpin Kepala UPTD ke lokasi terjadinya kasus meningitis  guna melakukan edukasi,” pungkasnya. (AGP/AR)

Sumber: radarbali.jawapos.com

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF