Sektor Pertanian, Kunci Tangguhnya Perekonomian Kabupaten Gorontalo di Kala Pandemi!

(nusantara7.id) – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan perekonomian Kabupaten Gorontalo di tengah pandemi Covid-19 tidak mengalami kontraksi yang signifikan. Bahkan tahun lalu perekonomian di Kabupaten Gorontalo tumbuh positif.

“Kita terakhir, tahun yang lalu kan pertumbuhan ekonomi hampir 3 persen. Di saat yang lain minus. Tahun ini rencana 5 persen,” katanya di Kantor Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Nelson menyebut angka kemiskinan di Kabupaten Gorontalo terus mengalami penurunan sejak dirinya menjabat sebagai bupati. Menurutnya hal ini karena sektor pertanian. “Kemiskinan kita turun dari 21,8 persen sekarang tinggal 17 persen. Rata-rata satu persen per tahun. Padahal kita wilayah terbesar di Gorontalo,” ujarnya.

Dia mengatakan padi, jagung dan sapi menjadi komoditas utama pertanian di Kabupaten Gorontalo. Saat ini Kabupaten Gorontalo juga memasok sapi ke Kalimantan dan Jakarta. Bahkan dia mengklaim di wilayahnya tidak ada sapi yang terkena wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan ternak. “Kita enggak ada PMK. Karena mungkin cara memelihara kita alami. Ada yang dilepas, dipindah-pindah. Ada juga yang kandang.

Lalu interaksi pasar dari luar kita kurang. Justru (sapi) kita keluar. Kalau ada masuk dari luar yang bawa penyakit,” jelasnya. Lebih lanjut, dia juga menyambut positif pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur. Nelson mengungkapkan Kabupaten Gorontalo siap memasok kebutuhan pangan untuk IKN. “Kalau IKN nanti ikut pasok. Pangan-pangan saja.

Kita akan ke sana jagung, padi, sapi,” ujarnya. Nelson mengatakan akan terus meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Gorontalo. Salah satunya dengan sistem pertanian terpadu. Dalam hal ini satu lahan dimanfaatkan untuk berbagai jenis komoditas. “(hulunya) jagung, hilirnya ada sapi. Begitu juga ada kelapa, bawahnya ada jagung. Satu lahan ada jagung, kelapa dan sapi. Kalau bisa ada air bisa buat kolam ikan,” ungkapnya. Selain itu dia juga mengundang investor untuk pengolahan jagung.

Hal ini untuk memberikan nilai tambah untuk jagung. “Sekarang kan jagung kita sukses. Kalau kita hanya buat jagung saja kan nilai tambahnya kurang. Kan daunnya banyak terbuang itu jadi pakan ternak. Sehingga saya undang investor untuk pengolahan jagung,” pungkasnya.

(AGP/SWP)

source:kompas.com

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF