Sensasi Kenikmatan Lawar Bali

(Nusantara7.id) – Bali yang juga dijuluki sebagai pulau dewata, menyimpan banyak kekayaan kuliner khas nusantara. Sebut saja lawar. Masakan tradisional yang berupa campuran daging cincang dan sayuran yang dibumbui.

Selain dihidangkan sebagai menu rumahan, lawar juga dijual di berbagai rumah makan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lawar juga cukup bervariasi lho, antara lain campuran daging, kelapa, sayur, dan terkadang ditambah darah dari hewan yang dagingnya dicampur dalam lawar.

Daging yang sering digunakan dalam lawar adalah daging babi, penyu, itik, dan ayam. Sedangkan untuk campuran sayur, masyarakat Bali biasa menggunakan buah nangka muda, buah pepaya muda, berbagai jenis daun (daun belimbing dan jarak), dan kacang-kacangan (kacang panjang, kacang merah dan lain-lain).

Jika dilihat sepintas, lawar memang mirip urap-urap Jawa. Ada perpaduan antara parutan kelapa berbumbu dan sayuran. Tentu saja tanpa daging dan darah hewan. Itu bedanya.

Jenis-jenis lawar pada umumnya dikelompokkan berdasarkan jenis sayuran dan daging yang digunakan, misalnya lawar ayam, babi, dan penyu. Namun, sebagian orang juga membedakannya sesuai warna lawar, seperti lawar merah (diberi campuran darah hewan yang telah direbus) atau putih (tanpa darah).

Pengolahan lawar sendiri telah menjadi tradisi turun-temurun yang dikaitkan dengan upacara adat maupun keagamaan di Bali. Oleh karenanya, masyarakat Bali percaya bahwa lawar tidak akan punah atau kehilangan pamornya. Nah, bagi Anda yang Muslim, Anda bisa memesan lawar putih serta tidak menggunakan daging babi. (AGP/AR)

Sumber: merdeka.com

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF