(NS7) – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Badung mulai menggelar Pertemuan Tatap Muka (PTM) pada Senin (18/10). Meski sudah diizinkan untuk menggelar PTM, sekolah dibuka secara bertahap serta melakukan pihak tertentu. Hal ini semata-mata untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Badung, Ni Nyoman Suwastarini menjelaskan pembelajaran tatap muka ini dilakukan setelah melihat perkembangan PTM di sekolah reguler dalam kondisi lancar. Dimana, selama beberapa pekan diberlakukannya pembelajaran tatap muka di sekolah itu sudah biasa dan tidak terjadi penyebaran Covid-19.
Dengan demikian, mengantisipasi untuk memberlakukan hal serupa di SLB. “Yang jelas, setelah kita melihat kondisi sekolah lain sudah PTM, kita yakin bahwa di SLB juga bisa digelar PTM,” tulisnya,
Menurut Suwastarini, jika sebelumnya guru di SLB tidak menggelar pesta PTM karena belum ada Arahan dari Disdikpora Provinsi, kini karena melihat kondisi PTM yang relatif aman di sekolah lainnya. Sehingga, meskipun tidak ada Arahan dari Disdikpora, acara sudah bisa digelar dengan menerapkan dan jadwal khusus siswa. Untuk jadwal, lanjut dia, sebelumnya sudah diatur yakni SMALB diberlakukan pada hari Senin, SMPLB (Selasa- Rabu) dan SDLB (Kamis – Jumat). “Selain itu, untuk jam sudah diatur juga dan membuka murid, maksimal hanya lima orang setiap kelas,” tulisnya.
Dia juga menuturkan, jam belajar juga diatur, yaitu untuk SMALB dalam dua sesi dari pukul 08.00 Wita – 12.15 Wita. Kemudian, SMPLB juga dua sesi dari Pukul 08.00 Wita – 11.45 Wita. Sebaliknya, SDLB dari pukul 08.00 Wita – 11.30 Wita. Setiap sesi ini, lanjut dia, dibagi dalam dua kategori siswa yaitu Tunarunggu dan Tunagrahita. Dalam pembukaan perdana PTM di SLB ini, persiapan sudah mempersiapkan fasilitas terutama menyangkut protokol Kesehatan. “Karena ini baru perdana di SLB, makanya kita benar-benar menyadari pentingnya, terutama Prokes. Tentunya juga sesuai dengan Arahan dari Disdikpora Badung dan Disdikpora Provinsi Bali,” bebernya.
Dia berharap, dengan mulai diberlakukannya PTM di SLB, tidak memicu terjadinya klaster sekolah. Untuk mengantisipasi itu juga, pihak sekolah akan melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak tertentu. “Tentu ini terus evaluasi kita. Saat ini dari jadwal jadwal dan murid. Kalau memang tidak ada Kendala, tentu kita akan tambah lagi kuotanya. Dengan demikian, kita bisa melangsungkan PTM secara penuh ke tersedia,” urai Suwastarini. (AR)