Suasana Hiruk Pikuk Kuta Bali yang Hilang

(Nusantara7.id) – Kuta, jantung parawisata Bali terlihat bak kota mati. Pandemi corona Covid-19 membuat wajah di sudut Pulau Dewata ini kian terpuruk. Meski tahun sudah berganti, kawasan Kuta masih seperti kota tak berpenghuni.

Mencegah penyebaran Covid-19, beragam kebijakan diterapkan di Tanah Air. Termasuk dalam hal pembatasan ruang lingkup wisata untuk pelancong dalam dan luar negeri. Alhasil, Kuta yang terkenal dengan hiruk pikuk, bak kehilangan denyutnya.

Jalanan masih diselimuti sepi. Pemandangan toko tutup menghiasi di sepanjang kawasan Kuta. Kuta bertahan di tengah jeritan sendu para pelaku usaha wisata.

Sang primadona wisata Bali, Pantai Kuta terlihat lenggang. Sepanjang hamparan pasir putih tak terlihat pelancong berkunjung di pantai ini. Jika ada pengunjung datang, namun tak dalam jumlah yang besar. Padahal sebelum pandemi melanda, turis domestik dan mancanegara berlalu lalang. Lokasinya yang sangat strategis, membuat banyak turis datang untuk sekadar berjemur atau surfing di sini. Kini, keindahan senja terbenam di Pantai Kuta tak lagi banyak yang menikmati. Suara deburan ombak terdengar jelas menemani kesunyian. Keheningan memang terasa kental saat menginjakkan kaki di Pantai Kuta.

Jalan Kartika Plaza, Kuta, Bali salah satu tempat keramaian di Kuta terlihat sepi. Pemandangan jejeran toko dengan rolling door tertutup menghiasi jalan. Restoran tanpa pengunjung dengan deretan kursi kosong. Para pedagang terpaksa menelan pil pahit menerima keadaan kiosnya saat ini.

Kios-kios yang mendagangkan pernak-pernik cantik khas Pulau Dewata memilih meliburkan diri. Menunggu keadaan baik kembali. Dulunya, berjubelnya wisatawan asing datang di jalan ini. Berbelanja atau sekedar sarapan karena cukup banyak restoran di Jalan Kartika Plaza.

Simpang Tugu Ngurah Rai yang dikenal sebagai kawasan simpul kemacetan saja terlihat lengang. Biasanya kendaraan roda empat dan roda dua memadati jalanan ini. Terlebih saat weekend dari hari libur. Namun, sesekali hanya ada beberapa kendaraan saja yang melintas.

Memecah keheningan di kesunyian Kuta Bali. Simpang Tugu Ngurah Rai menjadi titik pertemuan kendaraan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya. Kuta tetap ramai meski matahari telah terbenam. Gemerlap lampunya masih terus bersinar. Semakin malam, justru Kuta Square semakin ramai. Para pelancong menikmati suasana Pulau Dewata, berbincang bersama kawan atau orang terkasih sambil menunggu gantinya hari. Kini, Kuta bak mati suri. Meski malam telah datang, Kuta Square nampak temaram. Hiruk pikuk keseruan para wisatawan tak terdengar. Kuta Bali terseok-seok mencoba bertahan tanpa wisatawan. Berharap pandemi segera usai agar kembali memulihkan perekonomian.

(AGP/SWP)

Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF