(nusantara7.id)-Apa jadinya kalau Korea kehabisan stok kimchi? ‘Kiamat’ kimchi.
Nyatanya saat ini pembuat kimchi di Korea Selatan mengalami kerugian serius. Perubahan iklim membuat kubis -bahan utama pembuat kimchi- makin langka. Bukan cuma langka, perubahan iklim yang makin gawat membuat harga kubis di pasaran makin meroket.
Menghadapi kenyataan krisis kimchi, pemerintah Korea Selatan membuat sebuah rencana besar. Mereka berencana membangun dua fasilitas penyimpanan besar untuk setok kimchi.
Gudang penyimpanan kimchi ini dibangun dengan luas 9.900 meter persegi di kawasan pedesaan Goesan dan Haenam. Sebagai gambaran, luas gudang kubis ini setara dengan luas tiga lapangan sepak bola.
Dengan gudang penyimpanan ini, Korea Selatan bisa menyimpan 10 ribu ton kubis dan mengasinkan 50 ton kubis setiap harinya.
Namun gudang ini tak langsung bisa dipakai. Gudang yang bakal menelan biaya 58 miliar won ini bakal selesai pada 2025 mendatang.
Mengutip reuters, perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir yang telah menyebabkan suhu yang lebih tinggi dan hujan lebat telah merusak tanaman kubis. Kondisi ini akhirnya membatasi pasokan.
Tahun ini, harga kubis naik dua kali lipat dalam waktu kurang dari tiga bulan, bagian dari lonjakan inflasi yang mencapai level tertinggi 24 tahun di bulan Juli.
“Kami biasa membeli kubis pada bulan Juni lalu menyimpannya untuk digunakan nanti saat harga kubis naik, tapi tahun ini kami sudah kehabisan stok,” kata Ahn Ik-jin, kepala eksekutif pembuat kimchi Cheongone Organic.
“Dulu kami memproduksi 15 ton kimchi sehari, tetapi sekarang kami hanya memproduksi 10 ton atau kurang,” katanya. Perusahaannya harus menaikkan harga kimchi sebanyak dua pertiga menjadi 5 ribu won.
Tahun lalu, hampir setengah dari 1.000 pembuat kimchi Korea Selatan tutup secara permanen atau sementara atau beralih ke produk lain, menurut sebuah studi oleh Korea Rating & Data.
Namun di dalam negeri, kekhawatiran berkembang bahwa kelangkaan kubis juga akan menggagalkan tradisi ‘Kimjang’ – pembuatan dan pembagian kimchi di antara keluarga, teman, dan komunitas, yang sering dilakukan pada bulan November.
Menurut seorang pejabat di jaringan supermarket Hanaro Mart, penjualan kimchi siap pakai telah naik 20 persen sejak Agustus dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun sebelumnya.
“Saya biasanya membuat kimchi sendiri tetapi biaya bahannya naik sangat tinggi,” kata Kim Sook-kyung, 72, saat dia membeli kimchi yang sudah jadi di supermarket di Seoul.
(AGP/BU)
Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel
klik: https://s.id/BaliDigitalChannel
#BaliDigitalChannel #Nusantara7