Tradisi Mipit di Mekarasih Sumedang, Bangkitkan Milenial Sadar Budaya Tradisional

(Nusantara7.id)- Generasi milenial harus mendapatkan edukasi terkait nilai-nilai budaya tradisional secara langsung.

Budaya tradisional diharapkan bisa menginspirasi generasi milenial tentang nilai dan makna dari budaya tersebut. Untuk selanjutnya bisa dilestarikan dan dikembangkan dalam era kekinian.

“Didasari keprihatinan kami terhadap hampir hilangnya pelestarian budaya tradisional di masyarakat terutama generasi milenial, maka kami mencoba mengangkat kembali ritual tradisional seperti tradisi Mipit,” ujar Ketua Lembaga Adat Desa (LAD) Mekarasih, Kecamatan Jatigede, Sumedang, Shihabudin, usai menggelar ritual tradisi Mipit di pesawahan Ciboboko, Sabtu, 25 Juni 2022.

Tradisi Mipit sendiri merupakan tradisi leluhur masyarakat Sunda berupa prosesi doa meminta ijin ketika hendak melaksanakan panen padi.

Shihabudin menyebutkan, pada dasarnya, ritual Mipit merupakan salah satu tradisi dari sekian banyak tradisi warisan leluhur Sunda.

Kata dia, tradisi-tradisi tersebut hampir punah dan tidak lagi dikenal di kalangan generasi milenial, akibat berkembangnya peradaban.

“Makanya, setelah terbentuk LAD di desa kami, masyarakat mencoba menggali kembali tradisi-tradisi budaya yang bisa dijadikan sebagai bahan edukasi tentang nilai dan makna dari tradisi itu, terutama untuk kalangan milenial,” tuturnya.

Dalam prosesi ritual Mipit, kata Shihabudin, ada beberapa nilai dan makna yang bisa disampaikan ke kalangan masyarakat, terutama terhadap kalangan milenial. Diantaranya pentingnya implementasi tata krama dalam segala hal.

Makna dan nilai dari ritual Mipit ya salah satunya mengajarkan tata krama, sopan santun dan lainnya,” ucapnya.

Ia berharap, kegiatan yang berkaitan dengan budaya tradisional bukan hanya sebatas didiskusikan saja, tapi lebih baik dilakukan secara nyata agar nilai dan maknanya bisa tersampaikan ke masyarakat.

“Apalagi Sumedang saat ini sudah mendikler sebagai puseur budaya. Berharap kegiatan seperti ini bisa mendukung program Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS),” katanya.

Pegiat budaya dari kalangan muda, Hendar Hermawan mengaku, sangat terinspirasi dari digelarnya kegiatan bersifat menggali kembali tradisi budaya tradisional.

Dengan mengikuti prosesi ritual tradisional, kalangan milenial bisa terinspirasi melestarikan budaya tradisional yang saat ini sudah ditinggalkan oleh kalangan muda.

“Sudah seharusnya kegiatan berupa pelestarian budaya terus dilakukan secara rutin. Jangan sampai generasi ke depan tidak tahu dan melupakan tradisi leluhurnya,”katanya.

(AGP/PT)

Source:https://pikiran-rakyat.com
Baru! Tayangan Video dari Bali Digital Channel

klik: https://s.id/BaliDigitalChannel

#BaliDigitalChannel #Nusantara7

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF