Mentan: KUR Pertanian Berhasil Menjadi Penyangga Ekonomi Petani di Kabupaten Malang

(NS7) – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi penyerapanan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian di Kabupaten Malang yang berjalan baik. Hingga Selasa, (31/8/2021), penyaluran KUR oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) di wilayah itu mencapai Rp 2,10 triliun kepada 52.018 debitur. Syahrul berharap semua stakeholder bekerja keras agar KUR Pertanian dapat terus diserap petani. Menurutnya, KUR dapat menjadi penyelamat dalam kondisi pandemi Covid-19. “Dengan adanya KUR, roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini,” ujar Syahrul dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/9/2021).

Senada dengan Syahrul, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan, dengan dukungan dari KUR, pertanian menjelma menjadi kekuatan untuk keluar dari krisis yang dihadapi akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, selain dapat membuka lapangan kerja, KUR juga menjadi penyangga ekonomi keluarga dan ekonomi dasar di semua daerah, terutama petani yang merupakan sektor produksi.

Ali menjelaskan untuk menggairahkan sektor pertanian tidak cukup didanai Anggaran Pengdapatan dan belanja Negara (APBN). Oleh sebab itu, diperlukan pendanaan lain di luar APBN. “KUR adalah kebijakan pemerintah. KUR itu dana bank dengan bunga yang disubsidi pemerintah. Gunakan KUR karena dia adalah fasilitas negara,” kata tutur Ali.

KUR Pertanian, lanjut Ali, terbukti membantu petani dari hulu sampai hilir. Menurutnya, perguliran KUR Pertanian di seluruh daerah harus terus didorong. Hal tersebut sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, kesejahteraan, dan perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19. Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan, Indah Megahwati mengatakan, dalam pelaksanaannya, KUR dibagi menjadi beberapa klaster, di antaranya klaster padi, jagung, hortikultura, peternakan, dan perkebunan. “Dengan KUR kita akan memiliki keuntungan yang berlipat, sebab dilaksanakan secara klaster dan sudah ada offtaker,” kata Indah. (agp/gs)

   Send article as PDF