Peran Teknologi AI dalam Pengembangan Drone dan Sensor di Bidang Pertanian

Nusantara7.id – Sektor pertanian terus alami perkembangan teknologi. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi bagian dari industri pertanian modern saat ini. Teknologi AI digunakan dalam berbagai aspek mulai dari produksi, pengelolaan hingga pemasaran. Pertanian merupakan industri yang sangat bergantung pada faktor cuaca, tanah, dan lingkungan. Oleh karena itu, teknologi AI yang berhubungan dengan industri drone dan sensor sangat diperlukan untuk mendukung pertanian presisi.

Kemampuan drone untuk pemindaian (scanning) wilayah secara cepat dengan sensor berkualitas tinggi sangat berguna dalam berbagai aplikasi diantaranya: pemetaan tanaman, tanah, survey lingkungan, pemantauan peternakan, dan pengawasan infrastruktur.

Sejalan dengan hal tersebut Pusat Riset Tanaman Pangan (PRTP) Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar webinar Teras-TP #11 bertajuk “Teknologi AI dalam Pengembangan Drone dan Sensor serta Aplikasinya di Bidang Pertanian” pada Senin (25/9) yang berlangsung secara virtual dengan moderator Peneliti Ahli Madya PRTP BRIN, Yustisia.

Kepala ORPP BRIN, Puji Lestari dalam sambutannya mengungkapkan harapannya bahwa webinar ini akan bermanfaat tidak hanya bagi BRIN tetapi juga bagi para pemangku kepentingan lainnya.  Beliau menekankan bahwa penggabungan teknologi drone dan sensor akan menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ketersediaan pangan.

Lebih lanjut, Puji juga menyampaikan pertanian presisi tidak dapat dilepaskan dari ketersediaan tool (alat). Penerapan AI dalam melakukan analisis data secara cepat sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mulai dari tanam, pakan, irigasi, dan panen diharapkan dapat bermanfaat bagi petani.

“Kemampuan berbasis AI yaitu sensor dan scanning dengan kualitas tinggi memungkinkan melakukan pekerjaan secara cepat dan pengolahan data secara real time, mengidentifikasi tanaman, dan mengambil keputusan mendukung pencapaian target produktivitas. Oleh karena PR Tanaman Pangan hendaknya memberi ruang yang lebih untuk memanfaatkan teknologi berbasis AI yang mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala PRTP BRIN, Yudhistira Nugraha juga mengungkapkan perkembangan teknologi sudah menjadi keniscayaan. Melalui wadah komunitas science, para periset AI diharapkan dapat berperan aktif dalam memanfaatkan teknologi AI hingga bernilai science dan dapat diaplikasikan untuk pembangunan pertanian di Indonesia.

“Banyak manfaat yang kita dapatkan menggunakan teknologi AI untuk memonitoring lahan pertanian terkait penggunaan pupuk, identifikasi kesuburan, pertumbuhan tanaman, dan dengan bantuan teknologi AI petani dapat membuat keputusan dan melakukan tindakan yang dapat diaplikasikan dalam sistem budidaya pertanian sehingga produktivitas dapat meningkat,” tuturnya.

Kemudian Tri Surya Harapan, Manajer Riset PT. Quadron Teknologi Indonesia, sebuah perusahaan yang melayani penjualan pesawat nirawak serta jasa surveillance untuk kepentingan pertanian, lingkungan, pertahanan, kehutanan dan kelautan menerangkan tentang kamera multispektral yang dapat menginformasikan kesehatan dan manajemen tanaman.

“AI dikenal luas dapat mereplikasikan kecerdasan manusia dan disimulasikan menggunakan sistem komputer. Sensor automasi yang disematkan pada drone baik sensor kamera, sensor LIDAR, ataupun sensor canggih lainnya menghasilkan informasi yang berguna sebagai pengambil keputusan di lapangan tanpa adanya interupsi langsung dari manusia,” ucapnya.

“Penggunaan AI dengan teknologi drone dan sensor memerlukan biaya layanan yang terbilang cukup mahal sehingga dalam penerapannya dibutuhkan adanya kolaborasi dengan stakeholder dalam pemanfaatannya dalam skala luas,” jelas Tri.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama PRTP BRIN, Muhammad Aqil mengutarakan Pemanfaatan Teknologi Drone di Bidang Riset Tanaman Pangan. Sesuai dengan arahan Presiden RI dalam Rakor IPTEK Nasional 2021 yaitu penggunaan teknologi modern dan berkontribusi dalam era industri 4.0 serta penerapan teknologi kecerdasan buatan mendukung setiap bidang/aktivitas termasuk bidang pertanian.

“Kita sudah melewati beberapa tahapan sebelum sampai ke industri 4.0 dan saatnya untuk memanfaatkan teknologi drone dalam monitoring status hara tanaman, deteksi cepat serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), cek kontaminasi galur, inspeksi dataseling produksi benih, dan penentuan waktu panen,” kata Aqil.

Aqil menyimpulkan model berbasis indeks vegetasi yang dikembangkan untuk seleksi genotipe jagung yang toleran baik NDVI maupun NDRE terbukti mampu memprediksi hasil panen serta jenis genotipe terbaik dalam seleksi calon varietas jagung di lapangan.

“Dengan mengintegrasikan drone, image analisis dengan APK android diharapkan dapat mendukung kegiatan penelitian terutama di lapangan,” pungkas Aqil. (AGP/YD)
Source : brin.go.id

Eh, liat ini deh. AFC Fried Chicken, Jl. Raya Puputan No.7 Renon di GoFood.
https://gofood.link/a/Kg1yhZo

Print Friendly, PDF & Email
   Send article as PDF